BKPM tetap pasang target konservatif di 2016



JAKARTA. Estimasi relisasi investasi di atas target tahun ini tidak lantas membuat Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM) jumawa mengubah target untuk tahun 2016 mendatang. Badan ini masih memasang target moderat untuk target investasi tahun depan.

"Kami tetap berpegang pada target Rp 594 triliun - Rp 595 triilun tahun depan, masih ada kekhawatiran masih melambatnya perekonomian dunia," ujar Azhar Lubis, Deputi Pengendalian dan Pelaksana BKPM, Jumat (20/11).

Pada empat bulan terakhir 2015, tambahan investasi yang masuk berkisar Rp 140 triliun.


Hingga September 2015, realisasi investasi sebesar Rp 400 triliun. Dus, di penghujung tahun total realisasi investasi dari pemodal asing dan lokal bisa menyentuh Rp 540 triliun.

Saat ini, BKPM tengah membahas sejumlah masukan dari berbagai pihak, khususnya pelaku usaha terkait panduan investasi atau yang lazim disebut sebagai daftar negatif investasi (DNI) 2016.

Para pengusul meminta mayoritas sektor dibuka lebih leluasa bagi pemodal asing. Jika memang banyak permintaan itu yang dikabulkan, maka potensi realisasi investasi yang masuk bisa saja di atas dari target.

Namun, menurut Azhar, panduan investasi itu tidak serta merta bisa mendatangkan aliran investasi yang deras. Pasalnya, para investor pasti mempelajari terlebih dahulu ketentuan anyar itu dan peritmbangan lainnya adalah kondisi perekonomian.

Sehingga, panduan investasi yang baru nantinya baru akan berdampak satu hingga dua tahun ke depan. Informasi saja, saat ini, izin prinsip investasi yang sudah masuk mencapai Rp 1.266 triliun. Realisasinya beberapa ada yang tahun depan.

"Sudah ada perusahaan garmen yang ground breaking di Semarang, lalu smelter Nikel di Sulawesi Tenggara, ini akan masuk tahun depan," imbuh Azhar.

Sayangnya, ia tidak ingat berapa potensi masing-masing investasi baru tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia