BKPM: Tidak ada gangguan investasi akibat gempa



JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan tidak ada gangguan investasi di Sumatera Barat maupun daerah-daerah lain yang terdampak gempa di wilayah Mentawai pada Rabu (2/3).

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis usai mengikuti rapat koordinasi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis.

"Tidak ada gangguan investasi karena bencana alam seperti itu tidak terjadi setiap hari," kata Azhar.


Dia melanjutkan, pihaknya juga meyakini investor tidak takut untuk menanamkan modal di wilayah pantai barat Sumatera, khususnya Sumatera Barat.

Sebab, lanjut Azhar, wilayah tersebut memiliki industri-industri yang memiliki daya tarik bagi investor seperti pengelolaan kelapa sawit, semen dan industri kreatif warga.

"Jadi bencana alam tidak akan menunda investasi dan tidak mengkhawatirkan bagi investor," tutur Azhar.

Sebelumnya, terjadi gempa di wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Rabu (2/3), yang mulanya berkekuatan 8,3 SR pada pukul 19:49:41 dengan pusat pada 5,61 Lintang Selatan (LS) dan 94,05 Bujur Timur (BT) berjarak 682 km arah Barat Daya Kepulauan Mentawai Sumbar, pada kedalaman 10 km di bawah tanah.

Gempa berikutnya terjadi dengan kekuatan 7,8 SR pada pukul 19:49:47 berpusat pada 4,92 Lintang Selatan (LS) dan 94,39 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 10 km.

Gempa susulan juga terjadi pada Kamis (3/3) pagi pukul 07.10.52 WIB Kepulauan Mentawai juga telah diguncang gempa kekuatan 5,8 SR dengan pusat di 4,58 LS dan 94,56 BT berjarak 598 kilometer arah barat daya Kepulauan Mentawai Sumbar, pada kedalaman 10 kilometer di bawah tanah.

Selanjutnya, masih pada Kamis (3/3), gempa berkekuatan 5,3 SR pukul 09.28.08 WIB berpusat pada 5,13 LS dan 93,65 BT berjarak 716 kilometer arah barat daya Kepulauan Mentawai, kembali terjadi pada kedalaman 10 kilometer di bawah tanah.

Pemerintah daerah Sumatera Barat menyatakan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Aktivitas masyarakat juga sudah kembali normal pascagempa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan