BKPM ungkap alasan investasi Singapura ke Indonesia tak terhambat resesi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal II-2020 minus 12,6% secara tahunan. Kendati demikian, kondisi Singapura yang tengah resesi ekonomi, tidak menghalangi negeri Singa itu untuk merealisasikan investasinya di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi dari Singapura sebanyak US$ 2 miliar pada kuartal II-2020. Angka tersebut setara 28,8% dari total realisasi penanaman modal asing (PMA) Rp 97,6 triliun.

Kendati demikian, BKPM tidak membeberkan pertumbuhan investasi dari Singapura baik secara kuartalan maupun tahunan. Sehingga, realisasi tersebut tidak bisa diketahui pencapaiannya berada di zona positif atau negatif.


Baca Juga: Resesi Mengancam Indonesia

Yang jelas, Singapura mendominasi investasi asing yang masuk ke Indonesia, mengalahkan China, Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan. Posisi Singapura sudah bertahan sejak kuartal I-2020, bahkan sedar tahun 2015.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, dampak resesi ekonomi Singapura terhadap realisasi investasi di Indonesia tidak berpengaruh sama sekali. Alasannya, Singapura merupakan negara financial trade.

Kata Bahlil, artinya, dana yang dialirkan ke Indonesia mayoritas bukan berasal dari Singapura melainkan negara lain. Dus, alur tersebut tidak dipengaruhi oleh ekonomi negeri Singa yang sedang memerah.

Baca Juga: Rupiah hari ini diperkirakan melemah, bahkan bisa kembali di Rp 16.000 di Agustus

“Singapura adalah jalur penghubung, berbagai negara yang mau merealisasikan investasinya ke Indonesia lewat Singapura. Jadi dampak ekonomi Singapura tidak bepengauruh. Investasi mereka di Indonesia pun sudah berjalan. Saya yakin ini jalan, buktinya mereka sudah minus 41% (secara kurtalan) tapi di kuartal II-2020 investasinya masih bagus di kita,” kata Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers lewat daring, Rabu (22/7).

Adapun realisai investasi Singapura sepanjang semester I-2020 sebesar Rp 4,7 miliar atau setara 34,4% dari total PMA senilai Rp 212,8 triliun. Aliran modal masuk dari Singapura itu berasal dari 3.860 proyek baik di pulau Jawa maupun luar pulau Jawa.

Bahlil menambahkan, selain Singapura, BKPM juga berfokus menjaring investasi dari negera lain, seperti China. Caranya, dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Realokasi Investasi China. “Mantan kepala-kepala luar negeri kami menjadi tim pemburu investasi,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli