BKSL Bidik Rp 2,2 Triliun dari Rights Issue



JAKARTA. PT Sentul City Tbk (BKSL) berharap meraup dana Rp 2,198 triliun dari penerbitan saham baru atau rights issue di 2010 nanti. Seluruh duit yang diperoleh dari hasil aksi korporasi itu untuk membiayai penyertaan saham dan pengembangan usaha PT Bukit Jonggol Asri (BJA).

Sekretaris Perusahaan BKSL Nesia Tanudjaya mengatakan, pihaknya akan mengalokasikan dana hingga Rp 1,53 triliun untuk penyertaan 1,02 miliar saham Bukit Jonggol. "Jika pengambilalihan saham baru pada BJA telah efektif, kami akan memiliki saham di sana sebesar 92,14%," ujarnya, kemarin (17/11).

BJA sendiri akan menggunakan sebagian dana segar dari BKSL itu untuk melunasi utangnya kepada Madison Global Capital Ltd. Nilai utang itu mencapai Rp 1,16 triliun. Sedangkan untuk modal kerja, BJA menyisihkan dana sebesar Rp 150 miliar.


Nah, demi memuluskan aksinya tersebut, BKSL berniat meminta restu kepada para pemegang sahamnya lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 16 Desember mendatang.

Analis Asia Kapitalindo Securities Supriyadi berpendapat, aksi rights issue untuk mengakuisisi BJA itu merupakan langkah tepat. Pasalnya, bunga kredit perumahan diprediksi akan turun dan permintaan properti akan naik. "Bunga KPR ditargetkan sekitar 9%-12%," imbuhnya.

Berbekal prospek itu, Supriyadi memperkirakan, laba bersih BKSL hingga akhir tahun ini naik tipis sebesar 10%. Pendapatan bersih BKSL hingga akhir September 2009 mencapai Rp 62,72 miliar atau turun 11,76% bila dibandingkan periode yang sama 2008.

Supriyadi memprediksi, rights issue BKSL bakal direstui para pemegang sahamnya. Sebab, BJA merupakan aset yang menarik bagi mereka. Apalagi, Dutch Growth Invesment Pte. Ltd (DGI) siap menjadi pembeli siaga dalam hajatan BKSL kali ini.

Hingga penutupan perdagangan kemarin, harga saham BKSL berakhir di level Rp 95 per saham atau turun 1,04% dari hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan