BOGOR. PT Sentul City Tbk (BKSL) berencana mencari sumber pendanaan eksternal untuk menopang ekspansi pada tahun depan. Widi Widananto, Direktur Keuangan BKSL menyatakan, perusahaan ini akan mencari pinjaman yang nilainya setara dengan 20% dari total anggaran belanja modal tahun depan senilai Rp 700 miliar. Ini berarti pengembang properti itu setidaknya membidik fasilitas utang senilai Rp 140 miliar untuk menutupi kebutuhan capital expenditure (capex) tahun depan. "Ruang untuk mendapatkan pinjaman baru masih terbuka karena rasio bunga utang bank terhadap aset kami masih sekitar 20%," terang Widi, dalam paparan publik di Sentul City, Bogor, Selasa (9/12). BKSL akan menggunakan capex tahun depan untuk menggelar beberapa rencana ekspansi. Induk usaha PT Bukit Jonggol Asri itu berencana meluncurkan 14 produk baru dengan total sebanyak 2.313 unit senilai Rp 1,94 triliun. Perinciannya, BKSL akan meluncurkan produk rumah tapak dan ruko sebanyak 1.202 unit.
BKSL cari pinjaman Rp 140 miliar untuk ekspansi
BOGOR. PT Sentul City Tbk (BKSL) berencana mencari sumber pendanaan eksternal untuk menopang ekspansi pada tahun depan. Widi Widananto, Direktur Keuangan BKSL menyatakan, perusahaan ini akan mencari pinjaman yang nilainya setara dengan 20% dari total anggaran belanja modal tahun depan senilai Rp 700 miliar. Ini berarti pengembang properti itu setidaknya membidik fasilitas utang senilai Rp 140 miliar untuk menutupi kebutuhan capital expenditure (capex) tahun depan. "Ruang untuk mendapatkan pinjaman baru masih terbuka karena rasio bunga utang bank terhadap aset kami masih sekitar 20%," terang Widi, dalam paparan publik di Sentul City, Bogor, Selasa (9/12). BKSL akan menggunakan capex tahun depan untuk menggelar beberapa rencana ekspansi. Induk usaha PT Bukit Jonggol Asri itu berencana meluncurkan 14 produk baru dengan total sebanyak 2.313 unit senilai Rp 1,94 triliun. Perinciannya, BKSL akan meluncurkan produk rumah tapak dan ruko sebanyak 1.202 unit.