TORONTO. BlackBerry Ltd berhasil menyelamatkan sahamnya lagi dari longsor. Produsen ponsel pintar asal Kanada ini mengumumkan rugi, namun lebih kecil dari perkiraan pasar.BlackBery mengumumkan rugi bersih US$ 423 juta di kuartal terakhirnya. Sehingga total kerugian untuk setahun penuh yang berakhir 1 Maret lalu menjadi US$ 5,9 miliar. Kerugian BlackBerry lebih menganga ketimbang tahun 2012 yang merugi US$ 628 juta. Namun, penurunan laba per saham sebesar 8 sen, jauh lebih baik ketimbang perkiraan pasar yang sampai 57 sen. Sedangkan penjualan yang dicatat selama Oktober-Desember turun 18% menjadi US$ 976 juta, masih lebih ringan dibandingkan perkiraan analis sebesar US$ 1,11 miliar. John S. Chen, Executive Chairman & Chief Executive BlackBerry yang baru diangkat November tahun lalu, yang mencuri perhatian investor. Dia dianggap membuat perusahaan lebih efisiensi di kuartal akhir tahun lalu.Chen juga dianggap berorientasi ekspansi karena enam pekan setelah penangkatannya, Blackberry sudah menggandeng Foxconn Technology Group untuk membantu produksi, distribusi dan desain ponsel. Dia juga merombak susunan direksi, mempercepat pemangkasan karyawan, dan menjual aset. Yang terpenting adalah ide Chen mengubah fokus BlackBerry dari ponsel dan hardware menuju bisnis perangkat lunak dan layanan bisnis. Banyak analis memperkirakan, langkah ini bisa memulihkan nama BlackBerry. "Kami pernah menjadi perusahaan bernilai US$ 20 miliar. Tidak pernah basi bagaimana cara kami kembali dan mencapai tanah emas itu. Mungkin terdengar lucu saat ini, tapi kalian tidak akan pernah tahu," kata Chen.BlackBerry di akhir tahun lalu masih memiliki kas untuk investasi jangka pendek senilai US$ 2,5 miliar. Kas in imerosot dibanding akhir November yang masih tersisa US$ 3,1 miliar. Perusahaan mengatakan, menjual 3,4 juta unit BlackBerry di kuartal lalu, dan memangkas penumpukan stok sampai 30%. Saham BlackBerry di bursa Toronto hingga pukul 9.26 waktu setempat menguat 1,71% ke harga CAD 10,14. Sedangkan di bursa AS menguat 3,21% ke level US$ 9,34.
BlackBerry setahun rugi US$ 5,9 miliar
TORONTO. BlackBerry Ltd berhasil menyelamatkan sahamnya lagi dari longsor. Produsen ponsel pintar asal Kanada ini mengumumkan rugi, namun lebih kecil dari perkiraan pasar.BlackBery mengumumkan rugi bersih US$ 423 juta di kuartal terakhirnya. Sehingga total kerugian untuk setahun penuh yang berakhir 1 Maret lalu menjadi US$ 5,9 miliar. Kerugian BlackBerry lebih menganga ketimbang tahun 2012 yang merugi US$ 628 juta. Namun, penurunan laba per saham sebesar 8 sen, jauh lebih baik ketimbang perkiraan pasar yang sampai 57 sen. Sedangkan penjualan yang dicatat selama Oktober-Desember turun 18% menjadi US$ 976 juta, masih lebih ringan dibandingkan perkiraan analis sebesar US$ 1,11 miliar. John S. Chen, Executive Chairman & Chief Executive BlackBerry yang baru diangkat November tahun lalu, yang mencuri perhatian investor. Dia dianggap membuat perusahaan lebih efisiensi di kuartal akhir tahun lalu.Chen juga dianggap berorientasi ekspansi karena enam pekan setelah penangkatannya, Blackberry sudah menggandeng Foxconn Technology Group untuk membantu produksi, distribusi dan desain ponsel. Dia juga merombak susunan direksi, mempercepat pemangkasan karyawan, dan menjual aset. Yang terpenting adalah ide Chen mengubah fokus BlackBerry dari ponsel dan hardware menuju bisnis perangkat lunak dan layanan bisnis. Banyak analis memperkirakan, langkah ini bisa memulihkan nama BlackBerry. "Kami pernah menjadi perusahaan bernilai US$ 20 miliar. Tidak pernah basi bagaimana cara kami kembali dan mencapai tanah emas itu. Mungkin terdengar lucu saat ini, tapi kalian tidak akan pernah tahu," kata Chen.BlackBerry di akhir tahun lalu masih memiliki kas untuk investasi jangka pendek senilai US$ 2,5 miliar. Kas in imerosot dibanding akhir November yang masih tersisa US$ 3,1 miliar. Perusahaan mengatakan, menjual 3,4 juta unit BlackBerry di kuartal lalu, dan memangkas penumpukan stok sampai 30%. Saham BlackBerry di bursa Toronto hingga pukul 9.26 waktu setempat menguat 1,71% ke harga CAD 10,14. Sedangkan di bursa AS menguat 3,21% ke level US$ 9,34.