Blackstone siap akuisisi Ancestry, penyedia layanan DNA senilai US$ 4,7 miliar



KONTAN.CO.ID -REUTERS. Blackstone Group Inc menyatakan bahwa Rabu (19/8) sepakat untuk  untuk mengakuisisi perusahaan penyedia silsilah Ancestry.com Inc  senilai US$ 4,7 miliar. Akuisisi ini sudah termasuk utang. 

Nilai  akuisisi melompat tinggi atas nilai Ancestry.com empat tahun lalu, saat  Silver Lake dan GIC berinvestasi di  perusahaan yang berbasis di Utah dengan nilai US$ 2,6 miliar.

Ancestry.com adalah perusahaan penyedia layanan DNA terbesar di dunia.  Ini memungkinkan pelanggan melacak silsilah mereka sekaligus mengidentifikasi risiko kesehatan genetik dengan tes yang bisa dikirim ke rumah mereka.

Blackstone berharap lebih banyak konsumen yang tinggal di rumah di tengah pandemi COVID-19 akan beralih ke Ancestry.com untuk layanannya. "Kami percaya Ancestry memiliki landasan yang signifikan untuk pertumbuhan lebih lanjut karena orang-orang dari segala usia dan latar belakang menjadi semakin tertarik untuk mempelajari lebih banyak tentang sejarah keluarga dan diri mereka sendiri," kata David Kestnbaum, Direktur Pelaksana Senior Blackstone, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters (24/8). 

Kesepakatan ini menjadi adalah akuisisi pertama Blackstone dari Blackstone Capital Partners VIII, perusahaan pengelola dana ekuitas swasta terbesar dengan dana kelolaan mencapai US$ 26 miliar pada tahun lalu.

Adapun, Ancestry.com memiliki lebih dari 3 juta pelanggan berbahar di sekitar 30 negara. Perusahaan ini menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari US$ 1 miliar.  Diluncurkan pada tahun 1996,  Ancestry adalah situs web sejarah keluarga yang  memanfaatkan kemajuan dalam pengujian DNA. Dalam dua dekade berikutnya, Ancestry memperluas layanannya dengan aplikasi ponsel. 

Blackstone membeli Ancestry.com dari perusahaan ekuitas swasta Silver Lake, Spectrum Equity, dan Permira. GIC sovereign wealth fund Singapura, investor Ancestry.com lainnya mengatakan akan terus mempertahankan saham minoritas yang signifikan di perusahaan tersebut.

Editor: Titis Nurdiana