JAKARTA. Situs belanja online Blibli.com tak tertarik merubah konsep mall online menjadi marketplace. Blibli.com justru makin memperkuat konsep mall online dengan membangun gudang baru.Kusumo Martanto, Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com menyatakan, perusahaan tak ingin latah dengan ikut-ikutan membuka semua jenis e-commerce. Pasalnya, bisnis e-commerce adalah bisnis yang masih bayi dan perlu pengenalan secara mendalam kepada masyarakat."Kami masih pertahankan konsep mall online karena kami ingin membangun kepercayaan dan menciptakan brand awareness ke pelanggan dulu," kata Kusumo dalam acara Business Insights Pembelanjaan Online with Google, Selasa (1/4).Meski dia mengakui bahwa model marketplace bisa menghemat biaya karena tak perlu bangun gudang ataupun sistem logistik, namun berisiko karena harus betul-betul mendapatkan penjual (merchant) yang berkomitmen.Demi membuktikan keseriusannya dalam model mall online ini, Blibli.com akan menambah gudang yang fokusnya di Jakarta."Investasinya million of dollar. Sekitar setengah hektare gudang baru ini," katanya.Kusumo enggan menyebut secara detail berapa nilai investasinya. Yang jelas, investasi dalam bisnis ecommerce ini sebanyak 40% dipergunakan untuk sistem informatika. Sebanyak 20%-25% untuk sumber daya manusia dan sisanya, untuk iklan.Sementara itu, untuk target pertumbuhan, kata Kusumo, asosiasi e-commerce menyebut tahun ini tumbuh 30%-40%. E-commerce dari grup Djarum ini sudah memiliki 60 ribu item produk yang dijual."Kalau kami dalam dua tahun terakhir trafik tumbuh 30 kali lipat. Untuk revenue ditargetkan bisa tumbuh dua kali lipat tahun ini," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Blibli.com ogah ubah konsep mall online
JAKARTA. Situs belanja online Blibli.com tak tertarik merubah konsep mall online menjadi marketplace. Blibli.com justru makin memperkuat konsep mall online dengan membangun gudang baru.Kusumo Martanto, Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com menyatakan, perusahaan tak ingin latah dengan ikut-ikutan membuka semua jenis e-commerce. Pasalnya, bisnis e-commerce adalah bisnis yang masih bayi dan perlu pengenalan secara mendalam kepada masyarakat."Kami masih pertahankan konsep mall online karena kami ingin membangun kepercayaan dan menciptakan brand awareness ke pelanggan dulu," kata Kusumo dalam acara Business Insights Pembelanjaan Online with Google, Selasa (1/4).Meski dia mengakui bahwa model marketplace bisa menghemat biaya karena tak perlu bangun gudang ataupun sistem logistik, namun berisiko karena harus betul-betul mendapatkan penjual (merchant) yang berkomitmen.Demi membuktikan keseriusannya dalam model mall online ini, Blibli.com akan menambah gudang yang fokusnya di Jakarta."Investasinya million of dollar. Sekitar setengah hektare gudang baru ini," katanya.Kusumo enggan menyebut secara detail berapa nilai investasinya. Yang jelas, investasi dalam bisnis ecommerce ini sebanyak 40% dipergunakan untuk sistem informatika. Sebanyak 20%-25% untuk sumber daya manusia dan sisanya, untuk iklan.Sementara itu, untuk target pertumbuhan, kata Kusumo, asosiasi e-commerce menyebut tahun ini tumbuh 30%-40%. E-commerce dari grup Djarum ini sudah memiliki 60 ribu item produk yang dijual."Kalau kami dalam dua tahun terakhir trafik tumbuh 30 kali lipat. Untuk revenue ditargetkan bisa tumbuh dua kali lipat tahun ini," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News