Bliss Century konversi tagihan jadi saham INCF



JAKARTA. PT Amstelco Indonesia Tbk (INCF) tengah melakukan restrukturisasi utang. Kreditur sekaligus pemegang saham INCF, Bliss Century Investments Ltd., akan mengkonversi sebagian tagihannya menjadi saham.

Bliss Century memiliki total tagihan senilai Rp 25,7 miliar. Pada tahap awal, kreditur ini akan mengkonversi piutang senilai Rp 4,28 miliar menjadi 8,56 juta saham di INCF.

"Harga pelaksanaan konversi tersebut setara Rp 500 per saham," ujar Direktur INCF Yayah Diasmono, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (20/1).


Proses konversi utang ke saham akan dilakukan selambat-lambatnya pada 31 Januari 2011. Setelah transaksi, Bliss Century akan memiliki 15,14% saham INCF.

Bliss Century kini menyisakan tagihan di INCF senilai Rp 21,42 miliar. Manajemen INCF tidak menjelaskan secara mendetail kapan tagihan tersebut akan dikonversi lagi menjadi saham. Program konversi tagihan Bliss menjadi saham INCF sejatinya sudah mendapatkan restu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung 29 Juni 2005.

Selain agenda konversi saham, saat ini terjadi proses perubahan komposisi pemegang saham di tubuh INCF.

AMCO Plc akan menyandang status sebagai pemegang saham pengendali INCF. Dalam penawaran umum terbatas (PUT) saham INCF yang masa penawarannya berlangsung selama 14-27 Januari 2011, AMCO akan berperan sebagai pembeli siaga alias standby buyer (Lihat KONTAN, 29 Desember 2010).

Penerbitan saham INCF ini adalah kelanjutan dari kesepakatan jual beli antara dua pemegang saham INCF, PT Inkapita Partners dan Mador Investments, dengan AMCO yang diteken pada pertengahan Oktober 2010.

Inkapita dan Mador merupakan dua pemegang saham terbesar INCF saat ini, masing-masing dengan porsi kepemilikan 48,83% dan 30%. Isi kesepakatannya adalah Inkapita dan Mador akan menyerahkan seluruh hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang menjadi jatah masing-masing di dalam PUT. Pasca PUT, AMCO akan menjadi pengendali INCF dengan menguasai 73,92% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie