Blockchain berpeluang jadi sistem pembayaran di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mengkaji terkait sistem pembayaran menggunakan blockchain untuk dapat diterapkan. Adapun salah satu contoh blockchain adalah crypto currency Bitcoin.

Imaduddin Sahabat, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI menjelaskan, saat ini sudah masuk ke tahap use case. Menurutnya penjajakan sistem ini sebenarnya sudah dilakukan BI sejak dua tahun lalu.

“Ini merupakan inovasi baru yang akan terus dikembangkan. Kita masih terus pelajari. Lagipula blockchain sendiri pun belum stabil,” jelas Imaduddin saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/4).


Menurutnya, kajian diharapkan dapat selesai di tahun ini atau tahun depan. Nantinya pengguna blockchain diberikan pilihan pembayaran secara grosiran atau wholesale maupun ritel.

“Banyak negara juga yang sedang melakukan uji coba. Belum ada implementasi karena memang masih prototype,” ujar Imaduddin

Pada pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, dijelaskan bahwa dengan teknologi blockchain, bank dapat melakukan pertukaran data tanpa menggunakan pihak ketiga pada proses transaksi. Dengan demikian, fungsi server sentral dalam transaksi digital akan hilang. Maklum, sifat blockchain memang desentralisasi.

Namun data nasabah tetap tersimpan karena aman dan terenkripsi. Dengan teknologi ini, maka bank tidak perlu membuat server sentral dan bersaing satu sama lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat