Blockchain bukan hanya bitcoin



Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir menjadi sebuah kata yang banyak disebut-sebut oleh masyarakat karena mulai marak diperdagangkan di Indonesia. Bahkan di beberapa tempat bitcoin telah digunakan sebagai alat pembayaran.

Apa sebenarnya bitcoin itu? Bitcoin adalah uang digital atau cryptocurrency yang mulai dikembangkan sejak tahun 2009. Bitcoin berkembang dengan pesat karena mempunyai beberapa fitur yang menarik seperti dapat ditransfer secara instant kemana saja dengan biaya yang sangat kecil, dan jumlahnya terbatas.

Bitcoin diciptakan dengan proses yang disebut “mining”, serupa dengan proses menambang emas atau minyak bumi tetapi tanpa mempergunakan alat berat. Miner menggunakan komputer canggih untuk melakukan logaritma yang kompleks untuk membentuk block baru. Bitcoin beroperasi dengan basis sistem jurnal umum dengan menggunakan teknologi Blockchain.


Karena bitcoin menggunakan sistem blockchain, maka sering terjadi kebingungan bahwa blockchain adalah bitcoin sehingga penggunaan blockchain dilarang seperti halnya pelarangan penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Padahal sebenarnya bitcoin hanyalah merupakan salah satu penggunaan teknologi blockchain.

Karena sifatnya yang terdesentralisasi, maka jurnal umum dalam blockchain dapat mencatat informasi dan transaksi secara real time dengan data yang selalu konsisten. Selain itu blockchain dapat menelusuri setiap transaksi yang terjadi sehingga dapat mengurangi perselisihan dan menghindari kecurangan dalam transaksi.

Dengan semakin berkembangnya teknologi maka penggunaan blockchain tidak terbatas pada industri keuangan seperti bitcoin, tetapi juga menyebar ke industri lainnya. Untuk setiap industri, blockchain dapat dipergunakan untuk sharing informasi dalam perusahaan secara  transparan, efisien dan terpercaya.

Selain itu blockchain dapat digunakan untuk dalam kontrak bisnis (smart  contract). Dalam supply chain management, blockchain dapat memantau perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain bahkan dapat menelusuri setiap komponen yang dipakai dalam produksi berasal dari pabrik yang mana secara real time.

Dalam bidang logistik, blockchain dapat digunakan untuk memonitor pergerakan kendaraan serta mencatat jurnal perjalanan kendaraan tanpa dapat dihapus. Dan dapat dengan mudah menghitung jumlah pemakaian bahan bakar, menentukan waktu penggantian suku cadang kendaraan dan ban sesuai dengan lamanya perjalanan.

Dalam bidang kesehatan, blockchain dapat digunakan untuk membuat catatan kesehatan yang dapat dipergunakan oleh beberapa rumah sakit. Hal ini memudahkan pasien untuk pindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain karena setiap perubahan dalam catatan kesehatan itu dapat dipantau secara real time.

Blockchain dapat pula dipergunakan dalam pengumpulan donasi karena dapat memantau alokasi, akuntabilitas serta integritas dari penerimaan dan penggunaan dana donasi tersebut.

Bidang pendidikan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menyimpan dan memverifikasi ijazah secara digital serta menyimpan semua catatan akademis untuk setiap kelas, pengajar dan murid/mahasiswa dengan akurat dan tanpa dapat dihapus.  

Pemerintah juga dapat memanfaatkan teknologi blockchain yaitu dengan mendigitalisasi semua proses transaksi dengan pemerintah (tender, pengadaan, pembelian barang) sehingga mencegah korupsi. Pemungutan suara juga dapat memanfaatkan teknologi ini.

Dengan semakin berkembangnya teknologi blockchain dan pemanfaatannya,  maka blockchain tidak hanya sebatas bitcoin.                   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi