JAKARTA. Manajemen PetroChina Int. Jabung Ltd meminta pemerintah daerah Tanjung Jabung Timur, Jambi segera membuka segel terhadap 14 sumur minyak dan gas di Blok Jabung. Pasalnya, penyegelan itu telah mengakibatkan kerugian produksi minyak sebesar 433 barel per hari, dan produksi gas sebesar 11,011 MMSCFD, yang nilai kerugaiannya setara dengan US$ 220,166 per hari.Seruan tersebut disampaikan Novie Latanna, Communication Manager PetroChina Int. Companies Indonesia melalui siaran persnya, Senin (27/5). Novie menjelakan jika penyegelan ini berlangsung dalam beberapa hari saja, maka sumur-sumur yang disegel terpaksa ditutup demi alasan keselamatan dan perlindungan lingkungan hidup."Penyegelan membuat inspeksi rutin perawatan dan monitoring yang kami lakukan pada sumur-sumur minyak dan gas tidak bisa dilakukan, sehingga kami tidak bisa memastikan sumur beroperasi dengan aman. Kami berharap mudah-mudahan penutupan sumur itu tidak terpaksa dilakukan, karena hal itu akan mengakibatkan hilangnya produksi minyak dan gas, yang juga berarti kerugian negara," ujar Novie.Selain berharap penyegelan tidak berlarut, Novie mengharapkan pemerintah daerah segera meluluskan permohonan ijin lokasi yang telah diajukan SKK Migas dan PetroChina sejak 9 bulan lalu. Menurutnya, perlu dijelaskan bahwa PetroChina Jabung bukanlah pemilik sumber daya migas di Blok Jabung. Kami adalah kontraktor pemerintah yang bertugas menjalankan eksplorasi dan produksi migas di Blok Jabung, di bawah pengawasan SKKMigas. "Demikian pula, sumur-sumur yang disegel itu bukan milik kami, melainkan aset negara,” tambahnya. Mengenai sejumlah hal yang diduga melatarbelakangi penyegelan oleh pemda, antara lain permintaan alokasi gas sebesar 5 MMSCFD untuk Kab. Tanjung Jabung Timur, manajemen PetroChina menyampaikan bahwa permintaan itu sudah disetujui oleh SKKMigas, dan kini sedang dalam proses. Sesuai dengan road map yang disepakati oleh PetroChina, SKKMigas, Pemda Tanjung Jabung Timur dan BUMD Tanjung Jabung Timur pada 28 Februari 2013, saat ini sedang dilakukan due dilligenceterhadap BUMD yang ditunjuk oleh pemkab. Jika seluruh proses berjalan sesuai tenggat waktu yang disepakati dalam road map, perjanjian jual beli gas diharapkan bisa ditandatangani pada November 2013. “Kami mengharapkan dukungan dan kerjasama pemda dan BUMD Tanjab Timur dalam proses persiapan pasokan gas ini, sehingga pasokan gas yang diharapkan bisa segera terwujud,” tambah Novie.Catatan, pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Timur sejak Jumat (24/5) menyegel 14 sumur minyak dan gas di Blok Jabung karena dianggap tidak memiliki izin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Blok disegel, Petrochina rugi US$ 220 per hari
JAKARTA. Manajemen PetroChina Int. Jabung Ltd meminta pemerintah daerah Tanjung Jabung Timur, Jambi segera membuka segel terhadap 14 sumur minyak dan gas di Blok Jabung. Pasalnya, penyegelan itu telah mengakibatkan kerugian produksi minyak sebesar 433 barel per hari, dan produksi gas sebesar 11,011 MMSCFD, yang nilai kerugaiannya setara dengan US$ 220,166 per hari.Seruan tersebut disampaikan Novie Latanna, Communication Manager PetroChina Int. Companies Indonesia melalui siaran persnya, Senin (27/5). Novie menjelakan jika penyegelan ini berlangsung dalam beberapa hari saja, maka sumur-sumur yang disegel terpaksa ditutup demi alasan keselamatan dan perlindungan lingkungan hidup."Penyegelan membuat inspeksi rutin perawatan dan monitoring yang kami lakukan pada sumur-sumur minyak dan gas tidak bisa dilakukan, sehingga kami tidak bisa memastikan sumur beroperasi dengan aman. Kami berharap mudah-mudahan penutupan sumur itu tidak terpaksa dilakukan, karena hal itu akan mengakibatkan hilangnya produksi minyak dan gas, yang juga berarti kerugian negara," ujar Novie.Selain berharap penyegelan tidak berlarut, Novie mengharapkan pemerintah daerah segera meluluskan permohonan ijin lokasi yang telah diajukan SKK Migas dan PetroChina sejak 9 bulan lalu. Menurutnya, perlu dijelaskan bahwa PetroChina Jabung bukanlah pemilik sumber daya migas di Blok Jabung. Kami adalah kontraktor pemerintah yang bertugas menjalankan eksplorasi dan produksi migas di Blok Jabung, di bawah pengawasan SKKMigas. "Demikian pula, sumur-sumur yang disegel itu bukan milik kami, melainkan aset negara,” tambahnya. Mengenai sejumlah hal yang diduga melatarbelakangi penyegelan oleh pemda, antara lain permintaan alokasi gas sebesar 5 MMSCFD untuk Kab. Tanjung Jabung Timur, manajemen PetroChina menyampaikan bahwa permintaan itu sudah disetujui oleh SKKMigas, dan kini sedang dalam proses. Sesuai dengan road map yang disepakati oleh PetroChina, SKKMigas, Pemda Tanjung Jabung Timur dan BUMD Tanjung Jabung Timur pada 28 Februari 2013, saat ini sedang dilakukan due dilligenceterhadap BUMD yang ditunjuk oleh pemkab. Jika seluruh proses berjalan sesuai tenggat waktu yang disepakati dalam road map, perjanjian jual beli gas diharapkan bisa ditandatangani pada November 2013. “Kami mengharapkan dukungan dan kerjasama pemda dan BUMD Tanjab Timur dalam proses persiapan pasokan gas ini, sehingga pasokan gas yang diharapkan bisa segera terwujud,” tambah Novie.Catatan, pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Timur sejak Jumat (24/5) menyegel 14 sumur minyak dan gas di Blok Jabung karena dianggap tidak memiliki izin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News