Blok East Kalimantan mungkin dilelang ulang



KONTAN.CO.ID - PT Pertamina (Persero) akhirnya mengambil sikap terhadap blok East Kalimantan. Pertamina memutuskan untuk mengembalikan blok East Kalimantan kepada Pemerintah.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, Pertamina hanya akan fokus pada tujuh blok yang juga terminasi pada 2018. "East Kalimantan kemungkinan akan dilelang oleh pemerintah karena kami akan fokus kepada beberapa blok terminasi yang lain," kata Alam ke KONTAN pada Jumat (15/9).

Sayangnya Alam tidak menjabarkan alasan Pertamina melepas Blok East Kalimantan. Padahal pemerintah telah merevisi aturan gross split agar keekonomian lapangan bisa lebih bagus, bahkan Menteri ESSM bisa menberikan tambahan split tanpa batas.


Biarpun begitu, Alam telah mengungkapkan sebelumnya bahwa Blok East Kalimantan memang tidak ekonomis bagi Pertamina. Pasalnya Perseroan harus menanggung biaya Abandonment and Site Restoration (ASR) karena kontraktor blok East Kalimantan eksisting yaitu Chevron Indonesia tidak mencadangkan biaya ASR.

Asal tahu saja, pada 31 Januari lalu Menteri ESDM Ignasius Jonan telah menyerahkan pengelolaan delapan blok terminasi kepada Pertamina. Kedelapan blok tersebut terdiri dari blok migas yang dioperatori oleh Pertamina yaitu Blok B dan Blok NSO/NSO EXT, Blok Tuban yang dioperatori oleh JOB PTM-Petrochina East Java, dan Blok Ogan Komering yang dioperatori oleh JOB PTM-Talisman (Ogan Komering).

Di luar itu juga terdapat beberapa blok migas yang akan habis kontraknya pada 2018 seperti Blok Attaka yang dioperatori oleh  Indonesia Petroleum Exp Ltd, Blok Sanga-Sanga yang dioperatori oleh Virginia Indonesia Co Ltd, Blok Southest Sumatera yang dioperatori CNOOC SES Ltd, , Blok Tengah yang dioperatori oleh Total E&P Indonesie, dan Blok East Kalimantan yang dioperatori oleh Chevron Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia