KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jaringan bioskop PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) yakni CGV Cinemas dan Blitztheater hingga kini belum juga beroperasi demi memenuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Oleh karena itu, perusahaan yang terafiliasi dengan grup konglomerasi asal Korea Selatan yakni CJ Corporation tersebut belum dapat menaksir target kinerja di sepanjang 2020. Sejauh ini, manajemen Garaha Layar Prima belum mendapatkan kabar perihal peluang pelonggaran PSBB. "Kami masih kesulitan memproyeksikan target perolehan di tahun ini karena kami belum mendapat kejelasan kapan bisa beroperasi kembali dengan adanya pandemi virus corona," tutur Manael Sudarman, Sales and Head of Marketing CGV Cinemas saat dihubungi KONTAN, Selasa (19/5) pekan lalu. Sejalan dengan ketidakpastian operasional kembali bioskop, Graha Layar Prima juga berniat meninjau ulang target ekspansi bioskop tahun ini. Perusahaan berkode saham BLTZ di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut bakal lebih jeli membaca situasi pasar. Adapun rencana penambahan bioskop dan sumber pendanaan masih dalam tahap pembahasan internal.
BLTZ sulit meraba kinerja tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jaringan bioskop PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) yakni CGV Cinemas dan Blitztheater hingga kini belum juga beroperasi demi memenuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Oleh karena itu, perusahaan yang terafiliasi dengan grup konglomerasi asal Korea Selatan yakni CJ Corporation tersebut belum dapat menaksir target kinerja di sepanjang 2020. Sejauh ini, manajemen Garaha Layar Prima belum mendapatkan kabar perihal peluang pelonggaran PSBB. "Kami masih kesulitan memproyeksikan target perolehan di tahun ini karena kami belum mendapat kejelasan kapan bisa beroperasi kembali dengan adanya pandemi virus corona," tutur Manael Sudarman, Sales and Head of Marketing CGV Cinemas saat dihubungi KONTAN, Selasa (19/5) pekan lalu. Sejalan dengan ketidakpastian operasional kembali bioskop, Graha Layar Prima juga berniat meninjau ulang target ekspansi bioskop tahun ini. Perusahaan berkode saham BLTZ di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut bakal lebih jeli membaca situasi pasar. Adapun rencana penambahan bioskop dan sumber pendanaan masih dalam tahap pembahasan internal.