JAKARTA. Walaupun ekspansinya ke Bali ditentang para pemilik taksi lokal, kepak sayap bisnis Grup Blue Bird semakin kencang. Tahun ini, raja bisnis taksi itu akan masuk ke Medan.Vice President Business Development Blue Bird, Noni Sri Ayati Purnomo mengungkapkan, perusahaan yang ia pimpin sudah mendapat izin operasi di ibu kota Sumatera Utara tersebut. Total izin yang dibutuhkan adalah untuk 500 unit. "Tetapi, tahun ini kita akan mengoperasikan dulu sekitar 200 unit," katanya kepada KONTAN.Blue Bird harus merogoh kocek sekitar Rp 150 juta untuk tiap unit taksi, lengkap dengan peralatan Global Positioning System (GPS) dan lainnya. Untuk armada 200 unit tersebut, Blue Bird mengeluarkan Rp 30 miliar. Adapun mobil yang mereka beli adalah Toyota Limo.Total armada yang dimiliki Si Burung Biru saat ini adalah 19.000 unit, termasuk Silver Bird dan Golden Bird. Armada yang terbesar ada di Jakarta, yakni sebanyak 11.000 unit. Sebenarnya, Blue Bird juga berencana mengepakkan sayap bisnis hingga ke Yogyakarta dan satu kota lainnya seperti di Sumatera, Kalimantan, atau Sulawesi. Bahkan, perusahaan ini sudah menyiapkan dana untuk membeli mobil baru sebanyak 300 unit untuk tiap kota. "Cuma, pengurusan izinnya ternyata lumayan lama," kata Noni. Soalnya, pengurusan izin berarti menambah armada taksi ke jalan-jalan di kota. Nah, pemerintah daerah setempat harus melakukan kajian terlebih dulu mengenai kebutuhan taksi di daerahnya. Dari situ, Pemda baru menentukan berapa armada taksi yang bisa mendapat izin. Proses tersebut berlaku di setiap daerah. Karena itu, Noni juga membantah tudingan yang menyebutkan izin operasi armada Bali Taksi milik Grup Blue Bird ilegal. "Yang mengeluarkan izin adalah Pemda setempat, ujarnya.Selain itu, bukan cuma Bali Taksi yang mendapat tambahan izin armada. Pemberian izin taksi baru diberikan kepada Bali Taksi 500 unit, Ngurah Rai Taksi 80, Komotra 100, Kowinu 75, Wahana Darma 100 unit, dan Koperasi Taksi Jimbaran 75 unit. "Itupun realisasinya baru 250," kata Noni.Pekan lalu, ratusan massa dari Paguyuban jasa Wisata Bali, asosiasi yang menaungi taksi-taksi lokal, menyerang dan mengancurkan 14 taksi milik Bali Taksi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Blue Bird Bakal Merambah Medan
JAKARTA. Walaupun ekspansinya ke Bali ditentang para pemilik taksi lokal, kepak sayap bisnis Grup Blue Bird semakin kencang. Tahun ini, raja bisnis taksi itu akan masuk ke Medan.Vice President Business Development Blue Bird, Noni Sri Ayati Purnomo mengungkapkan, perusahaan yang ia pimpin sudah mendapat izin operasi di ibu kota Sumatera Utara tersebut. Total izin yang dibutuhkan adalah untuk 500 unit. "Tetapi, tahun ini kita akan mengoperasikan dulu sekitar 200 unit," katanya kepada KONTAN.Blue Bird harus merogoh kocek sekitar Rp 150 juta untuk tiap unit taksi, lengkap dengan peralatan Global Positioning System (GPS) dan lainnya. Untuk armada 200 unit tersebut, Blue Bird mengeluarkan Rp 30 miliar. Adapun mobil yang mereka beli adalah Toyota Limo.Total armada yang dimiliki Si Burung Biru saat ini adalah 19.000 unit, termasuk Silver Bird dan Golden Bird. Armada yang terbesar ada di Jakarta, yakni sebanyak 11.000 unit. Sebenarnya, Blue Bird juga berencana mengepakkan sayap bisnis hingga ke Yogyakarta dan satu kota lainnya seperti di Sumatera, Kalimantan, atau Sulawesi. Bahkan, perusahaan ini sudah menyiapkan dana untuk membeli mobil baru sebanyak 300 unit untuk tiap kota. "Cuma, pengurusan izinnya ternyata lumayan lama," kata Noni. Soalnya, pengurusan izin berarti menambah armada taksi ke jalan-jalan di kota. Nah, pemerintah daerah setempat harus melakukan kajian terlebih dulu mengenai kebutuhan taksi di daerahnya. Dari situ, Pemda baru menentukan berapa armada taksi yang bisa mendapat izin. Proses tersebut berlaku di setiap daerah. Karena itu, Noni juga membantah tudingan yang menyebutkan izin operasi armada Bali Taksi milik Grup Blue Bird ilegal. "Yang mengeluarkan izin adalah Pemda setempat, ujarnya.Selain itu, bukan cuma Bali Taksi yang mendapat tambahan izin armada. Pemberian izin taksi baru diberikan kepada Bali Taksi 500 unit, Ngurah Rai Taksi 80, Komotra 100, Kowinu 75, Wahana Darma 100 unit, dan Koperasi Taksi Jimbaran 75 unit. "Itupun realisasinya baru 250," kata Noni.Pekan lalu, ratusan massa dari Paguyuban jasa Wisata Bali, asosiasi yang menaungi taksi-taksi lokal, menyerang dan mengancurkan 14 taksi milik Bali Taksi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News