JAKARTA. Blue Bird Group berupaya memperkuat armada demi mempertahankan posisi sebagai operator taksi terbesar di Indonesia. Dalam dua tahun ke depan, perusahaan yang berdiri tahun 1972 ini menargetkan penambahan 10.000 unit armada taksi baru. Direktur Utama Blue Bird Group, Purnomo Prawiro memaparkan, sebagian armada tersebut akan didatangkan tahun ini. "Sekitar 5.000 unit di tahun ini. Sebagian besar untuk taksi reguler, sebagian lagi taksi eksekutif, seperti Silver Bird dan Golden Bird," ujarnya, Kamis (17/1).Sekarang, Blue Bird mengoperasikan sebanyak 21.000 unit taksi reguler yang mengusung nama Blue Bird, Pusaka Group, Morante Jaya, dan Cendrawasih. Taksi-taksi reguler tersebut beroperasi di 10 wilayah, yaitu Jabodetabek, Bandung, Denpasar, Lombok, Manado, Medan, Palembang, Pekanbaru, Semarang, dan Surabaya. "Pengguna jasa kami terus meningkat. Setiap hari sekitar 2.000 order yang tidak bisa kami terima karena kekurangan armada," kata Purnomo.Blue Bird juga akan membeli 320 unit Mercedes E-Class dan Mercedes C-Class di tahun ini. Armada baru tersebut sebagai penambahan dan peremajaan taksi eksekutif Silver Bird di Jakarta.Saat ini, perusahaan telah mengoperasikan 1.000 unit Silver Bird di Jakarta dan Surabaya. Karena menyasar kelas atas, Silver Bird kebanyakan ditempatkan di hotel bintang lima. Purnomo menghitung, biaya membeli 10.000 taksi minimal Rp 1,7 triliun, dengan asumsi satu unit Rp 170 juta. Nah, demi memuluskan rencana penambahan 10.000 armada itu, maka perusahaan berencana melepas sekitar 20%-40% saham kepada publik. "IPO kami harapkan bisa terlaksana pada semester II tahun ini," ungkap Purnomo.Nantinya, sebagian taksi yang dipesan tersebut akan ditempatkan di kawasan Jabodetabek. Otomatis, Blue Bird juga akan menambah beberapa pul taksi baru di kawasan Jakarta dan sekitarnya, untuk merambah pelanggan di daerah perumahan. Saat ini, Blue Bird sudah memiliki 20 pul taksi di seluruh wilayah operasionalnya.Purnomo menambahkan, selain fokus menambah armada di Pulau Jawa, perusahaannya juga ingin menambah armada taksi yang beredar di Sumatera. Belum lama ini, Blue Bird memang ekspansi ke wilayah baru di Batam dan Padang. Ke depan, perusahaan ini juga akan merambah ke wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Asal tahu saja, selama ini, pendapatan Blue Bird masih disumbang dari operasional taksi reguler, yaitu 70%. Sisanya, berasal dari taksi premium, bus, dan bisnis logistik. Secara keseluruhan, armada Blue Bird berjumlah 26.000 unit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Blue Bird berambisi menambah 10.000 armada
JAKARTA. Blue Bird Group berupaya memperkuat armada demi mempertahankan posisi sebagai operator taksi terbesar di Indonesia. Dalam dua tahun ke depan, perusahaan yang berdiri tahun 1972 ini menargetkan penambahan 10.000 unit armada taksi baru. Direktur Utama Blue Bird Group, Purnomo Prawiro memaparkan, sebagian armada tersebut akan didatangkan tahun ini. "Sekitar 5.000 unit di tahun ini. Sebagian besar untuk taksi reguler, sebagian lagi taksi eksekutif, seperti Silver Bird dan Golden Bird," ujarnya, Kamis (17/1).Sekarang, Blue Bird mengoperasikan sebanyak 21.000 unit taksi reguler yang mengusung nama Blue Bird, Pusaka Group, Morante Jaya, dan Cendrawasih. Taksi-taksi reguler tersebut beroperasi di 10 wilayah, yaitu Jabodetabek, Bandung, Denpasar, Lombok, Manado, Medan, Palembang, Pekanbaru, Semarang, dan Surabaya. "Pengguna jasa kami terus meningkat. Setiap hari sekitar 2.000 order yang tidak bisa kami terima karena kekurangan armada," kata Purnomo.Blue Bird juga akan membeli 320 unit Mercedes E-Class dan Mercedes C-Class di tahun ini. Armada baru tersebut sebagai penambahan dan peremajaan taksi eksekutif Silver Bird di Jakarta.Saat ini, perusahaan telah mengoperasikan 1.000 unit Silver Bird di Jakarta dan Surabaya. Karena menyasar kelas atas, Silver Bird kebanyakan ditempatkan di hotel bintang lima. Purnomo menghitung, biaya membeli 10.000 taksi minimal Rp 1,7 triliun, dengan asumsi satu unit Rp 170 juta. Nah, demi memuluskan rencana penambahan 10.000 armada itu, maka perusahaan berencana melepas sekitar 20%-40% saham kepada publik. "IPO kami harapkan bisa terlaksana pada semester II tahun ini," ungkap Purnomo.Nantinya, sebagian taksi yang dipesan tersebut akan ditempatkan di kawasan Jabodetabek. Otomatis, Blue Bird juga akan menambah beberapa pul taksi baru di kawasan Jakarta dan sekitarnya, untuk merambah pelanggan di daerah perumahan. Saat ini, Blue Bird sudah memiliki 20 pul taksi di seluruh wilayah operasionalnya.Purnomo menambahkan, selain fokus menambah armada di Pulau Jawa, perusahaannya juga ingin menambah armada taksi yang beredar di Sumatera. Belum lama ini, Blue Bird memang ekspansi ke wilayah baru di Batam dan Padang. Ke depan, perusahaan ini juga akan merambah ke wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Asal tahu saja, selama ini, pendapatan Blue Bird masih disumbang dari operasional taksi reguler, yaitu 70%. Sisanya, berasal dari taksi premium, bus, dan bisnis logistik. Secara keseluruhan, armada Blue Bird berjumlah 26.000 unit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News