KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) berencana menambah 6.000 unit armada baru di tahun 2023. Dari jumlah 6.000 armada tersebut, 200-500 di antaranya merupakan kendaraan listrik. Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan, Blue Bird berkomitmen mengurangi emisi karbon hingga 50% pada tahun 2030 mendatang. Penambahan armada kendaraan listrik ini menjadi upaya yang dijalankan BIRD secara bertahap demi mencapai ambisi tersebut. "Kami tetap komitmen sesuai visi, jadi dari sekarang sudah mencicil kendaran lsitrik, rencana up to 200-500 mobil listrik tergantung dari kondisi ekonomi yang sanggup kami jalankan," ungkap Adrianto, ketika dijumpai di Jakarta Kamis (15/4).
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Catatkan Peningkatan Signifikan Laba Bersih pada Tahun Lalu Manajemen BIRD menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun untuk membeli 6.000 armada di tahun ini. Adapun, investasi yang dibutuhkan untuk armada kendaraan listrik berkisar 10% dari total capex 2023. Menurut Andre, angka itu tentunya terbilang kecil dari total anggaran yang disiapkan Blue Bird untuk investasi di tahun ini. Sebab, pihaknya pun tetap akan menyesuaikan agenda ekspansi mobil listrik ini dengan kondisi ekonomi dan juga kesanggupan perusahaan serta demand ke depannya. "Jadi dari 6.000 unit itu masih cukup kecil, karena masih ada asumsi seperti infrastrukturnya masih mahal, kendaraan belum semua available untuk kebutuhan taksi. Kami masih menunggu tapi tetap beli, karena harus belajar dengan unit-unit armada yang baru," ujarnya. Andre menambahkan, kendaraan listrik yang akan dibeli merupakan kombinasi antara mobil listrik untuk kebutuhan taksi dan juga rental car. Sebab, BIRD juga punya demand corporate yang cukup kuat dari sisi penyewaan mobil. Sampai saat ini BIRD sudah memiliki 125 unit armada kendaraan listrik. Selain beroperasi di area Jakarta, layanan mobil listrik Blue Bird juga sudah bisa ditemukan di Bali dan Surabaya.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Siapkan Capex hingga Rp 2 Triliun, Untuk Apa Saja? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat