Blue Bird (BIRD) Cetak Laba di Kuartal I-2022, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencetak kinerja keuangan yang apik pada kuartal pertama tahun ini. BIRD mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 673,98 miliar pada kuartal 1-2022 atau meningkat 40,39% dari periode sama tahun lalu.

Segmen bisnis kendaraan taksi berkontribusi sebesar Rp 517,47 miliar tumbuh atau hingga 48,81% dari kuartal 1-2021 sebesar Rp 347,72 miliar. Kemudian dari bisnis sewa kendaraan berkontribusi sebesar Rp 163,61 miliar, komisi lelang menyumbang Rp 4,19 miliar, dan pendapatan dari sewa gedung sebesar Rp 826 juta.

Sejalan dengan itu, Blue Bird berhasil membalik posisi rugi bersih menjadi laba bersih pada periode Januari-Maret 2022 senilai Rp 47,14 miliar. Padahal, pada periode sama tahun lalu, BIRD masih menanggung rugi Rp 28,25 miliar.


Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai dengan peningkatan pendapatan dan laba di kuartal I-2022 ini menunjukkan adanya potensi bagi BIRD kembali mencatatkan pertumbuhan kuartal kedua mendatang atau sepanjang semester I tahun ini.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Transportasi dan Logistik yang Berpotensi Rebound

"Terlebih dengan peningkatan kebutuhan transportasi masyarakat di masa lebaran ini, sehingga secara harga saham ada potensi untuk menguat menuju area harga Rp 1.600," jelas Ivan saat dihubungi Kontan.co.id pada pekan lalu.

Secara teknikal, Analis Henan Putihrai Mayang Anggita mencermati, saham BIRD berhasil ditutup di atas tiga lapis MA di angka Rp 1.320 dengan volume lebih tinggi dibanding rata-rata 20 hari sehingga berpeluang menguat,

“BIRD berpeluang melanjutkan perjalanan menuju resistance previous high Rp 1.475 - Rp 1.530 per saham, disusul target jangka menengah yaitu Upper Wedge di seputaran Rp 1.650 per saham,” papar Mayang, kepada Kontan.co.id, Kamis (28/4).

 
BIRD Chart by TradingView

Mengutip dari RTI, saham BIRD menutup perdagangan Kamis (28/4) dengan naik 6,25% atau 80 poin menuju Rp 1.360 per saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 8,66 juta dengan volume penjualan 8,66 miliar saham.

Namun sepanjang tahun berjalan (year to date) saham emiten transportasi ini sudah turun 1,45%. Meski begitu dalam setahun terakhir masih menguat 3,38%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari