KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (
BIRD) atau Bluebird mengincar kenaikan bisnis positif di tahun ini.
Pihaknya cukup optimistis menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit hingga akhir tahun nanti untuk menunjukkan performa bisnis yang berkelanjutan.
“Perseroan telah menunjukkan ketangguhan kinerjanya tahun lalu. Tahun ini kami cukup optimistis untuk menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit,” ungkap Direktur Utama BIRD Adrianto (Andre) Djokosoetono, kepada
Kontan.co.id, Jumat (2/2).
Bluebird belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2023. Namun, performa emiten pemilik taksi Bluebird ini berhasil mencetak kenaikan bisnis signifikan hingga kuartal ketiga 2023.
Baca Juga: Pengemudi Bluebird Dapat Volta melalui Cicilan Ringan BRI Finance BIRD berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 28,7% dengan nilai Rp 3,22 triliun, jika dibandingkan dengan pendapatan periode sama tahun sebelumnya di angka Rp 2,5 triliun. Pertumbuhan pendapatan itu berhasil mendorong laba bersih BIRD naik 40,97% dengan nilai Rp 367,42 miliar, jika dibandingkan dengan laba di periode kuartal III 2022 sebesar Rp 260,62 miliar.
Andre memaparkan, pada tahun ini BIRD juga secara berkelanjutan melakukan inovasi dan ekspansi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perusahaan akan menambah armada untuk semua segmen bisnis, meningkatkan jangkauan layanan, dan menghadirkan solusi mobilitas yang beragam dan terintegrasi.
Perluasan layanan non-taksi dan penjajakan peluang di kota-kota baru menjadi salah satu fokus Bluebird untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan memperkuat posisi sebagai pemimpin di industri transportasi.
Baca Juga: Bluebird (BIRD) Hadirkan Fitur Baru MySubscription di Aplikasi MyBluebird BIRD menyiapkan alokasi belanja modal atau
capital expenditure (Capex) sekitar Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun di tahun 2024. Tahun ini Bluebird menganggarkan capex untuk proyek-proyek strategis, peremajaan armada, dan mendukung visi mobilitas berkelanjutan. “Perseroan akan membeli dan meremajakan total 7.000 armada taksi, non-taksi, dan EV untuk memenuhi permintaan mobilitas yang terstandardisasi,” jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli