KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisi sebagai pemimpin industri transportasi di Indonesia dengan menyiapkan beberapa strategi bisnis. Salah satunya dengan rencana pembelian hingga 7.000 armada baru yang meliputi taksi, kendaraan non-taksi, dan kendaraan listrik (EV). BIRD berupaya untuk memperbarui dan memperluas armadanya secara signifikan. Langkah ini tidak hanya mencerminkan upaya peremajaan armada tetapi juga mencerminkan komitmen Blue Bird terhadap keberlanjutan dan inovasi dalam layanan mobilitas.
Fokus pada Peremajaan dan Penambahan
Menurut Direktur Utama Blue Bird, Adrianto (Andre) Djokosoetono, perusahaan ini akan melakukan pembelian dan peremajaan total 7.000 armada, termasuk taksi konvensional, kendaraan non-taksi, dan kendaraan listrik. Rencana ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas yang semakin meningkat dan memastikan armada perusahaan tetap modern serta sesuai dengan standar terkini. Untuk merealisasikan rencana ini, Blue Bird telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar Rp 2,5 triliun pada tahun 2024. Alokasi ini termasuk investasi dalam proyek-proyek strategis, peremajaan armada, dan pengembangan solusi mobilitas berkelanjutan. Hingga kuartal pertama 2024, perusahaan telah merealisasikan Capex sebesar Rp 223 miliar, yang digunakan untuk berbagai inisiatif yang mendukung visi perusahaan.Kinerja Keuangan dan Pertumbuhan Pendapatan
Meski laporan keuangan semester I-2024 belum dirilis, Blue Bird mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,1% pada kuartal I-2024, mencapai Rp 1,12 triliun dibandingkan dengan Rp 1,04 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Manajemen Blue Bird menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit setiap tahunnya dan optimis dapat mencapai target tersebut di akhir tahun ini. Blue Bird terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan pelanggan melalui adopsi teknologi. Salah satu inovasi terbaru adalah peluncuran fitur My Subscription di aplikasi MyBluebird, yang memungkinkan pelanggan untuk mengakses layanan dengan lebih mudah dan efisien. Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan layanan terbaru seperti Cititrans Busline untuk memenuhi kebutuhan mobilitas yang beragam.Ekspansi dan Fokus pada Layanan Non-Taksi
Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Blue Bird akan memperluas layanan non-taksi dan menjajaki peluang di kota-kota baru. Perusahaan ini fokus pada pengembangan layanan rental dan shuttle, serta memperluas jangkauan layanan untuk memberikan solusi mobilitas yang lebih komprehensif kepada pelanggan. Selama kuartal I-2024, Blue Bird mencatatkan laba bersih sebesar Rp 117,28 miliar, mengalami penurunan sebesar 6,8% dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal I-2023 yang mencapai Rp 125,85 miliar. Meskipun demikian, perusahaan tetap optimis dalam mengelola kinerja keuangannya dan berupaya untuk meningkatkan efisiensi operasional guna mengatasi tantangan ini.BIRD Chart by TradingView