Blue Bird ingin memacu bisnis sewa kendaraan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan operasional jalan tol Trans-Jawa mulai musim mudik Lebaran tahun ini. Tak ayal PT Blue Bird Tbk mengendus potensi bisnis sewa kendaraan alias charter yang semakin menjanjikan.

Selain bisnis tadi, Blue Bird menjalankan bisnis sewa kendaraan. Amelia Nasution, Marketing Director PT Blue Bird Tbk mengatakan, tahun lalu Blue Bird menggelar layanan sewa kendaraan dengan rute tujuan mudik.

Adapun bisnis sewa kendaraan Blue Bird berjalan melalui bendera Big Bird. Perusahaan berkode saham BIRD di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mengoperasikan Toyota HiAce, Isuzu Elf dan Alpha Bus yang bisa menampung 44-54 penumpang. Tujuan pengoperasi seputar Jawa dan Bali.


Jika jalan tol Trans-Jawa jadi beroperasi, Blue Bird berkesempatan memperluas rute kendaraan sewa pada saat momentum mudik Lebaran nanti. "Apabila dibutuhkan kami bisa perluas, apalagi rencananya Lebaran ini Jakarta sampai Surabaya sudah  terhubung dengan jalan tol," terang Michael Tene, Head of Investor Relations PT Blue Bird Tbk saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (6/5).

Sementara mengenai ketersediaan armada kendaraan, Blue Bird mengaku tak khawatir. Mereka mengaku armada kendaraan yang dimiliki lebih dari cukup. Hanya, Blue Bird tak menyebutkan target pengoperasian kendaraan selama Lebaran.

Kalau menurut catatan KONTAN, hingga kurtal I 2018 Blue Bird memiliki 2.000 armada bus. Ribuan armada kendaraan itu untuk untuk memenuhi pasar pariwisata dan charter.

Secara umum, manajemen Blur Bird mengatakan segmen bisnis sewa kendaraan cukup menjanjikan. Salah satu upaya mereka mengerek bisnis sewa kendaraan yakni dengan menggelar program wisata. "(Peningkatan) cukup signifikan dan kami sudah antisipasi kenaikan," kata Michael.

Dalam keterbukaan informasi BEI tanggal 26 Maret 2018 lalu, Blue Bird mengabarkan kerjasama dengan Kementerian Pariwisata. Blue Bird akan terlibat sebagai penyedia transportasi dalam program pariwisata yang bertajuk Visit Wonderful Indonesia 2018. Adapun layanan Blue Bird telah mencakup hampir semua dari 18 destinasi unggulan wisata Indonesia dan sejumlah kota besar di Tanah Air.

Mengintip laporan keuangan Blue Bird sepanjang kuartal I 2018, pendapatan kotor sewa kendaraan tercatat Rp 195,41 miliar atau turun 3,31% year on year (yoy). Pada periode yang sama, pendapatan kotor dari bisnis taksi tercatat Rp 786,59 miliar atau turun 7,39% yoy.

Secara keseluruhan, Blue Bird membukukan pendapatan bersih Rp 973,38 miliar. Pencapaian tersebut menyusut 6,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,04 triliun. Penurunan kinerja top line tak ayal menyebabkan bottom line menyusut 15,79% yoy. Dalam nilai, Blue Bird mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp 98,92 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati