Blue Bird jajaki pasar taksi Asia Tenggara



JAKARTA. Selain agenda melantai ke bursa, Blue Bird Grop juga punya rencana bisnis cukup ambisius tahun depan. Perusahaan transportasi ini akan melebarkan sayap bisnis hingga ke negara Asia Tenggara.

Untuk memuluskan rencana ini, Blue Bird Group sudah meninjau ke beberapa negara dalam beberapa tahun belakangan ini.

Sigit P Djokosoetono, Deputi Direktur Blue Bird Group mencontohkan beberapa negara yang sudah dalam tahapan pembicaraan seperti Malaysia, Filipina dan Vietnam. Sayang ia masih enggan menjelaskan secara rinci rencana ini. Termasuk apakah bakal terwujud tahun depan.


Menurutnya untuk bisa beroperasi di luar negeri perlu perizinan dari pemerintah setempat serta uji kelayakan terlebih dahulu. “Proses ini masih berjalan saya rasa untuk pengembangan ke luar negeri masih merupakan proses yang panjang bukan instan karena fokus kita pengembangan Indonesia,” bebernya.

Blue Bird juga masih merahasiakan nilai investasi yang dipersiapkannya untuk rencana ekspansi ini. Sigit beralasan terlalu dini untuk menyebutkan besaran dana yang disiapkan. Bisa saja pemesanan armada yang rutin dilakukan setiap tahun untuk kebutuhan dalam negeri bisa untuk ekspansi ke luar negeri.

Sedangkan untuk ekspansi di pasar domestik, perusahaan ini menargetkan bisa membuka cabang di setiap kota provinsi dan kota besar di provinsi seperti Solo mulai tahun depan. Saat ini, Blue Bird sudah menjangkau 17 kota di Indonesia.

Selain itu, Blue Bird juga akan menyediakan armada taksi reguler di Bandara Halim Perdanakusumah di awal tahun. Bertepatan dengan pengoperasian Halim sebagai bandara komersial untuk mengurai kepadatan di Bandara Soekarno Hatta.

Menurutnya, pihaknya sudah membicarakan rencana bisnis ini kepada pengelola bandara yaitu PT Angkasa Pura II. “Mudah-mudahan positif hasilnya. Insya Allah tahun depan ada taksi Blue Bird reguler selain Silver Bird,” harapnya.

Demi memenuhi target bisnis ini, Blue Bird sudah menyiapkan belanja modal lebih besar dari tahun ini yang sebesar Rp 1,5 triliun. Tanpa menyebut besaran pasti, Sigit bilang dana ini akan dipakai untuk pengadaan pool kendaraan dan armada taksi.

Soal asal dana, ia menampik bakal mengandalkan dari hasil penawaran saham perdana yang masih dalam proses di Otoritas Jasa Keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon