JAKARTA. PT Blue Bird percaya diri menjadi salah satu emiten transportasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam aksi penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO), emiten ini seharusnya telah menyelesaikan masa penawaran awal 10 Oktober. Blue Bird menawarkan sebanyak-banyaknya 531,4 juta saham ke publik atau 20% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Blue Bird menawarkan harga IPO di Rp 7.200-Rp 9.300 per saham. Sehingga perusahaan ini berpotensi meraup Rp 3,82 triliun-Rp 4,94 triliun. Untuk melancarkan proses IPO, Blue Bird telah mengadakan roadshow di dalam maupun ke luar negeri. Sigit Priawan Djokosoetono, Direktur Blue Bird, mengatakan bahwa roadshow selama sepekan lalu berjalan lancar. "Kami belum bisa memberikan keterangan hasil roadshow kemarin," ujar dia pada KONTAN, Senin (13/10). Berdasarkan hitungan sang penjamin emisi IPO, price earning (PE) ratio Blue Bird berada di kisaran 17,1 kali-21,1 kali.
Blue Bird optimistis penawaran IPO bakal terserap
JAKARTA. PT Blue Bird percaya diri menjadi salah satu emiten transportasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam aksi penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO), emiten ini seharusnya telah menyelesaikan masa penawaran awal 10 Oktober. Blue Bird menawarkan sebanyak-banyaknya 531,4 juta saham ke publik atau 20% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Blue Bird menawarkan harga IPO di Rp 7.200-Rp 9.300 per saham. Sehingga perusahaan ini berpotensi meraup Rp 3,82 triliun-Rp 4,94 triliun. Untuk melancarkan proses IPO, Blue Bird telah mengadakan roadshow di dalam maupun ke luar negeri. Sigit Priawan Djokosoetono, Direktur Blue Bird, mengatakan bahwa roadshow selama sepekan lalu berjalan lancar. "Kami belum bisa memberikan keterangan hasil roadshow kemarin," ujar dia pada KONTAN, Senin (13/10). Berdasarkan hitungan sang penjamin emisi IPO, price earning (PE) ratio Blue Bird berada di kisaran 17,1 kali-21,1 kali.