JAKARTA. PT Blue Bird percaya diri menjadi salah satu emiten transportasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam aksi penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO), emiten ini seharusnya telah menyelesaikan masa penawaran awal 10 Oktober. Blue Bird menawarkan sebanyak-banyaknya 531,4 juta saham ke publik atau 20% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Blue Bird menawarkan harga IPO di Rp 7.200-Rp 9.300 per saham. Sehingga perusahaan ini berpotensi meraup Rp 3,82 triliun-Rp 4,94 triliun. Untuk melancarkan proses IPO, Blue Bird telah mengadakan roadshow di dalam maupun ke luar negeri. Sigit Priawan Djokosoetono, Direktur Blue Bird, mengatakan bahwa roadshow selama sepekan lalu berjalan lancar. "Kami belum bisa memberikan keterangan hasil roadshow kemarin," ujar dia pada KONTAN, Senin (13/10). Berdasarkan hitungan sang penjamin emisi IPO, price earning (PE) ratio Blue Bird berada di kisaran 17,1 kali-21,1 kali.
Sementara kompetitornya yakni PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) memiliki PE sebesar 19,34 kali. Itu pun dengan catatan, PE TAXI mengacu pada laporan keuangan tahun 2013. Tapi, Analis Reliance Securities, Pieter Djatmiko dalam riset 7 Oktober 2014, menilai, harga saham Blue Bird mencerminkan price earning (PE) 26,86 kali-34,65 kali. Angka ini terbilang tinggi. Pieter menghitung, price to book value (PBV) Blue Bird 20,5 kali, sementara PBV TAXI hanya di 3,22 kali. "Ini artinya PBV Blue Bird enam kali lebih besar dari PBV TAXI," tulis dia dalam riset. Kendati begitu, Pieter optimistis pendapatan dan laba bersih Blue Bird akan semakin bertumbuh dari tahun ke tahun seiring penambahan jumlah armada taksi. Apalagi, Blue Bird terus menambah jangkauan operasi, tak hanya terpusat di pulau Jawa. Analis Sucorinvest Central Ghani, Achmad Yaki dalam riset 9 Oktober 2014 menuliskan, melalui IPO ini, Blue Bird akan lebih berkomitmen mengembangkan bisnis dan memperkuat posisinya di bidang jasa transportasi. Menurut dia, Blue Bird memiliki jumlah armada yang lebih banyak dibandingkan dengan pesaingnya TAXI. Selain itu, Blue Bird memiliki brand lebih kuat dari TAXI. Sehingga secara bisnis, Blue Bird lebih unggul dibanding TAXI. Per Desember 2013, Blue Bird mendominasi 33% pangsa pasar taksi.