JAKARTA. Rencana PT Blue Bird melantai di Bursa Efek Indonesia tinggal sejengkal lagi. Perusahaan ini menargetkan bisa melantai pada 3 November 2014. Dalam aksi penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Blue Bird akan melepas 531,4 juta saham setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sementara harga nominal di Rp 100 per saham. Sebelumnya perusahaan ini menargetkan bisa mengantongi dana US$ 450 juta atau setara dengan Rp 5,46 triliun (1 dollar AS=Rp 12.136). Dana tersebut digunakan untuk tiga hal. Pertama, sebesar 50% untuk belanja modal seperti membeli armada kendaraan, lahan dan bangunan di Jakarta Depok, Tangerang dan Bekasi sebesar 77,14% dari total anggaran belanja modal.
Selain itu, belanja modal juga untuk membeli tanah dan bangunan sebagai pool. Manajemen dalam dokumen yang diperoleh KONTAN menyebutkan, Blue Bird telah menandatangani akta perjanjian jual beli bersyarat dengan sejumlah pihak. Selain itu, dana IPO 35,71% untuk melunasi pinjaman. Blue Bird memiliki pinjaman jatuh tempo November 2014 Rp 400 miliar pada BCA. Selain itu ada pinjaman kredit investasi senilai Rp 817,39 miliar. Pinjaman sindikasi dari Bank Permata, Bank DBS, Bank Bukopin, Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia, BCA dan Bank OCBC NISP. Artinya utang jatuh tempo Blue Bird mencapai Rp 1,22 triliun. Nah, 14,29% sisanya untuk modal kerja.