KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (
BIRD) atau Bluebird berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan
double digit pada semester pertama tahun 2024. Bluebird melaporkan pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun, meningkat sebesar 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (
year on year atau YoY). Pertumbuhan pendapatan ini terutama didorong oleh kinerja kuartal II-2024 yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun, mengalami kenaikan sebesar 15% dibandingkan kuartal II-2023.
Kenaikan ini berasal dari dua segmen utama: layanan taksi yang meningkat sebesar 8%, serta layanan rental dan shuttle yang mengalami kenaikan sebesar 20% secara tahunan.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Perluas Layanan Non-Taksi Sebagai Strategi Ekspansi Direktur Utama Blue Bird, Adrianto (Andre) Djokosoetono, mengungkapkan bahwa Bluebird berhasil menunjukkan hasil positif dalam hal profitabilitas. Pada kuartal II-2024, laba bersih mengalami peningkatan sebesar 27% secara kuartalan (
quarter on quarter atau QoQ), mencapai Rp 149 miliar. Dengan demikian, total laba bersih untuk semester pertama 2024 mencapai Rp 267 miliar. “Kinerja positif Perseroan ini merupakan hasil dari peningkatan utilitas armada dan efisiensi operasional,” kata Andre dalam pernyataannya pada Selasa (30/7). Peningkatan utilitas armada didorong oleh aplikasi MyBluebird, yang telah menjadi medium reservasi dengan pertumbuhan terbesar. Sejak pandemi, aplikasi MyBluebird mencatatkan peningkatan pengguna aktif bulanan (
Monthly Active User atau MAU) sebesar empat kali lipat. Aplikasi MyBluebird secara berkelanjutan berinovasi dengan meluncurkan fitur Fixed Price, yang memberikan alternatif harga tetap selain menggunakan argometer, sehingga memberikan kepastian harga bagi pengguna.
Fitur MyBluebird Subscription juga diperkenalkan untuk membuat mobilitas Standar Nyaman Indonesia (SNI) lebih terjangkau dengan berbagai paket perjalanan sesuai kebutuhan konsumen. Selain itu, Bluebird juga memanfaatkan saluran reservasi baru, Bluebird Whatsapp Reservations, untuk mempermudah pemesanan layanan bagi pengguna di luar wilayah Jabodetabek. “Pengembangan teknologi merupakan bagian integral dari transformasi kami untuk menghadirkan solusi mobilitas yang inovatif dan memenuhi Standar Nyaman Indonesia (SNI). Kami telah bertransformasi menjadi perusahaan mobilitas yang relevan, dengan fokus pada praktik bisnis yang mendukung keberlanjutan,” tambah Andre. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .