BlueScope menambah produksi baja



JAKARTA. PT BlueScope Steel Indonesia menargetkan penjualan tahun ini bisa meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan penjualan tahun 2011. Kenaikan produksi pabrik baja berlapis metal dan baja berlapis cat yang berproduksi penuh pada September 2011 diyakini akan menopang pencapaian target penjualan tersebut.

Cheong Ku Wei, Presiden Direktur BlueScope Steel Indonesia, mengatakan, pabrik baja berlapis atau metal coating line (MCL) 1 bisa berproduksi 100.000 ton per tahun. "September lalu, kami telah menambah line baru sehingga kapasitasnya naik menjadi tiga kali lipat," kata Cheong Ku Wei dalam acara peluncuran baja ramah lingkungan Clean Colorbond, Rabu (29/2). Perusahaan ini berharap fasilitas produksi (line) baru itu bisa berjalan dengan kapasitas penuh.

Saat ini, kapasitas produksi pabrik BlueScope Steel di Cilegon, Banten, mencapai 265.000 ton baja berlapis metal dan 160.000 ton baja berlapis cat per tahun. Sebelumnya, produksi baja BlueScope hanya 100.000 ton baja berlapis metal dan 40.000 ton baja lapis cat per tahun.


Cheong Ku Wei menjelaskan, line baru itu akan memproduksi gulungan baja berukuran kecil yakni sekitar 0,2-0,4 milimeter (mm). Baja jenis ini umumnya digunakan untuk konstruksi perumahan.

BlueScope Steel telah menganggarkan investasi US$ 135 juta untuk menambah lini baru itu. Perusahaan baja ini juga memanfaatkan anggaran itu untuk meningkatkan efisiensi pabrik MCL.

Terdorong produk baru

Selain mengoperasikan lini produksi baru, BlueScope optimistis kehadiran produk baru bernama Clean Colorbond turut mendorong penjualannya. Perusahaan ini mengklaim bahwa jenis baja ini ramah lingkungan lantaran menerapkan teknologi thermatech yang memantulkan lebih banyak cahaya matahari. Alhasil, kerja alat pendingin ruangan lebih ringan, sehingga mampu menghemat listrik.

Hitungan BlueScope, Clean Colorbond mampu mengurangi suhu maksimal atap hingga 6 derajat Celcius (°C). Lapisan catnya juga diklaim lebih awet. Sebab, dengan teknologi cat yang baru, lapisan cat produk ini akan bertahan lebih lama dan warna lebih cerah.

Lucia Karina, Wakil Presiden Hubungan Eksternal BlueScope Steel Indonesia, mengamini bahwa peluncuran produk baru ini akan meningkatkan bisnis BlueScope Steel di Indonesia. "Indonesia pada tahun buku Juli 2010-Juni 2011 termasuk salah satu primadona yang menyumbang cukup besar buat bisnis BlueScope," kata Lucia.

Dalam laporan keuangan perusahaan ini untuk tahun buku 2011 yang berlangsung Juli 2010 hingga Juni 2011, produksi BlueScope Steel mencapai 98.000 ton MCL dan 37.000 ton baja lapis cat. Volume penjualan baja di Indonesia mencapai 156.000 ton atau 13,78% dari total penjualan di Asia yang sebanyak 1,13 juta ton. Jumlah ini naik 9,85% ketimbang tahun 2010 yang sebanyak 142.000 ton.

Nilai penjualan baja di Indonesia mencapai US$ 236 juta, turun 0,84% dari penjualan 2010 yang sebesar US$ 238 juta. Nilai penjualan baja di Indonesia ini setara dengan 15,87% penjualan BlueScope Steel di Asia yang senilai US$ 1,48 juta.

Paul O’Malley, Chief Executive Officer BlueScope Steel, pernah menyatakan, sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia adalah pasar kunci pertumbuhan perusahaan di Asia Tenggara. Bluescope Steel diperkirakan telah menanamkan investasi US$ 250 juta di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie