BMKG: Cuaca Kondusif untuk Penyeberangan



KONTAN.CO.ID - BANYUWANGI. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut cuaca di wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa relatif kondusif untuk penyeberangan. Situasi tersebut akan berlangsung hingga akhir tahun dan awal tahun.

"Kami pantau juga tidak ada gangguan tropis lainnya, sehingga cuaca di Laut Jawa, Selat Bali, dan Nusa Tenggara cukup kondusif. Awan-awan hujan tidak terbentuk di wilayah selatan Khatulistiwa sehingga membuat curah hujan tidak ada atau sangat berkurang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat kunjungan ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Jawa Timur untuk meninjau kesiapan menghadapi momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sabtu (23/12).

Dalam keterangan tertulisnya, Dwikorita mengatakan, hal ini terjadi karena pengaruh sirkulasi siklonik di Laut Cina Selatan dan perairan Belitung. Berbeda halnya dengan wilayah Indonesia di utara garis khatulistiwa seperti Sumatera, Aceh, dan Kalimantan yang diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga ekstrim.


Namun, lanjut Dwikorita, BMKG tetap mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrim meski saat ini masih dalam taraf rendah. BMKG, tambahnya, telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, operator jasa penyebrangan, BPBD, Basarnas, TNI/Polri dan berbagai pihak terkait untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 18 Terduga Teroris Menjelang Hari Natal 2023

Diterangkan, BMKG berperan melaporkan kondisi terkini cuaca yang kemudian ditindaklanjuti oleh stakeholder lainnya sesuai standard operating procedure (SOP) masing-masing instansi terkait.

"Sebetulnya ini sudah rutin kami lakukan. Akan tetapi karena ini momen besar yang membuat adanya lonjakan penumpang sehinga perlu dimatangkan agar semakin siaga. BMKG berharap mobilitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk dan penyebarangan lainnya lancar dan aman selama periode Nataru," imbuhnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat pada periode 23 Desember 2023-1 Januari 2024 dapat terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu.Kemudian Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Kata Guswanto, kondisi tersebut dipicu oleh beberapa fenomena dinamika atmosfer yakni sirkulasi angin di Laut Cina Selatan (LCS) yang masih menghambat aliran massa udara basah dari Asia ke wilayah Indonesia.

Sehingga potensi hujan lebat masih terkonsentrasi di wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat. Guswanto menyebut BMKG juga memperkirakan sejumlah wilayah mengalami suhu terik karena sirkulasi angin di LCS tersebut juga secara tidak langsung memberikan dampak terhadap kurangnya potensi pertumbuhan awan di wilayah selatan ekuator.

Baca Juga: Bandara Soetta Telah Melayani 1 Juta Penumpang pada Angkutan Nataru Tahun Ini

Kondisi ini, lanjut Guswanto, diperkuat juga dengan adanya fase kering fenomena MJO (Madden Jullian Oscillation) di sebagian wilayah Indonesia. Akibatnya pada siang hari kondisi suhu cukup panas dan terik dengan kisaran suhu 35 derajat celcius sampai 37 derajat celcius.

"Kondisi suhu terik pada siang hari ini diprediksikan masih dapat terjadi hingga 3 hari ke depan di sebagian wilayah Jawa-Nusa Tenggara," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat