BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon yang Picu Cuaca Ekstrem, Pemudik Diminta Waspada



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT). 

Melansir Infopublik.id, bibit siklon tersebut diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan.

Lantas, apa dampak yang ditimbulkan oleh bibit siklon tersebut?


Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, kemunculan bibit siklon baru ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem. 

"Jadi mohon kepada masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dan waspada," ungkapnya.

Dia menyebut bahwa cuaca ekstrem yang terjadi dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Karena berpotensi terjadi di pekan arus mudik, lanjut Dwikorita, secara khusus BMKG mengimbau kepada pemudik untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan mudik.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bogor Besok, Jumat (5/4), Resmi dari BMKG

"Apabila kondisi cuaca sedang buruk, jangan memaksakan diri dan sebaiknya ditunda. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan," kata Dwikorita.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan bahwa Bibit Siklon Tropis 96S teridentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari ke depan.

Kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Bibit Siklon 96S tersebut, berkisar 15 - 20 knot (28 - 37 km/jam) dengan tekanan di pusatnya sekitar 1007 mb, dengan pergerakan ke arah barat daya hingga selatan, menjauhi perairan selatan NTT.

Sistem Bibit Siklon 96S tersebut, kata Guswanto cenderung memiliki peluang RENDAH menjadi siklon tropis di sekitar perairan NTT untuk 24 jam ke depan.

"Tetapi diprediksikan meningkat menjadi potensi SEDANG-TINGGI dalam periode 2-3 hari kedepan di mana posisi sistem diprediksikan sudah berada di sekitar Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Timur," kata Guswanto.

Ia mengatakan Sistem Bibit Siklon 96S di sekitar wilayah NTT tersebut dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia dalam 24-48 jam kedepan.

Pertama, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kedua, Potensi Angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Waspada Hujan Dengan Kilat dan Angin Besok, Jumat (5/4) di Jakarta

Ketiga Gelombang Tinggi 1.25 - 2.5 meter (moderate sea) di sekitar Samudra Hindia selatan NTB, Samudra Hindia selatan NTT, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan P. Sumba, Perairan selatan Kupang - P. Rote, dan Laut Sawu bagian selatan.

Guswanto mengungkapkan bahwa signifikansi kondisi cuaca di wilayah Indonesia ini juga didukung oleh Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari kedepan.

"Selain itu, suhu muka laut yang hangat juga berperan dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia," kata Guswanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie