BMKG: Ini Kelompok yang Paling Terdampak Perubahan Iklim



MOMSMONEY.ID - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan, anak muda merupakan kelompok yang akan paling terdampak perubahan iklim. 

Karenanya, penting bagi anak muda untuk mau melakukan aksi-aksi nyata dalam pencegahan perubahan iklim.

Menurut Dwikorita, fenomena perubahan iklim semakin mengkhawatirkan serta memicu dampak yang lebih luas. 


Hal itu terlihat dari berbagai peristiwa alam terkait iklim, dari suhu udara yang lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, hingga maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia. 

Maka dari itu, seluruh generasi harus saling berkolaborasi untuk menahan laju perubahan iklim.

Baca Juga: Fakta: Gen Z Sangat Suka Olahraga di Gym lo

"Generasi Z dan Alpha akan menjadi generasi yang paling merasakan dampak dari perubahan iklim," kata Dwikorita dalam siaran pers, Kamis (22/8).

"Karenanya, saya yakin anak-anak muda yang jumlahnya mendominasi penduduk Indonesia bisa memberikan dampak signifikan terhadap aksi perubahan iklim," ujarnya.

Dwikorita menegaskan, perubahan iklim global bukanlah kabar bohong alias hoax dan prediksi untuk masa depan, melainkan realitas yang di hadapi miliaran jiwa penduduk Bumi. 

Makanya, fenomena tersebut tidak bisa dianggap sebagai sebuah persoalan sepele. 

Badan Meteorologi Dunia (WMO) baru saja menyatakan, tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang pengamatan instrumental. Anomali suhu rata-rata global mencapai 1,45 derajat Celcius di atas zaman pra industri.

Baca Juga: Potensi Investor Milenial dan Gen Z Bertambah, Ayovest Luncurkan Aplikasi Reksadana

Angka ini, Dwikorita mengungapkan, nyaris menyentuh batas yang disepakati dalam Paris Agreement tahun 2015, bahwa dunia harus menahan laju pemanasan global pada angka 1,5 derajat Celcius. 

Pada 2023, terjadi rekor suhu global harian baru dan terjadi bencana heat wave ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Asia dan Eropa. 

Sementara BMKG memproyeksikan, suhu udara di Indonesia akan melompat naik hingga 3,5 derajat Celcius dibandingkan zaman pra industri di 2100 mendatang apabila aksi mitigasi iklim gagal dilakukan.

"Sementara WMO menyebut, tahun 2050 mendatang, dalam skenario terburuk, maka negara-negara di dunia akan menghadapi tidak hanya bencana hidrometeorologi, namun juga kelangkaan air yang berakibat pada krisis pangan," sebut Dwikorita.

"Jika melihat tahun tersebut, maka dapat dipastikan bahwa Generasi Z dan Alpha lah yang akan paling merasakan," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan