BMKG prediksi musim hujan mundur 20 hari dari biasanya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim penghujan di Indonesia akan terlambat sekitar 10 sampai 20 hari. 

"Paling cepat musim hujan mulai Oktober, bahkan ada beberapa daerah yang baru hujan November," kata Kepala Subbidang Analisa dan Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jumat (30/8).

Baca Juga: Jagad Twitter bergemuruh meminta Jeff Bezos atasi kebakaran hutan Amazon


Lebih lanjut Ia mengatakan, sebagian besar wilayah di Indonesia akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus dan September 2019.

BMKG menyebutkan, sebagian daerah sentra padi antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Lampung dan Sulawesi Selatan telah mengalami deret hari kering atau hari tanpa hujan berturutan bervariasi antara satu sampai dua bulan, hingga lebih dari dua bulan.

Tidak hanya itu, BMKG juga mengamati jumlah hotspot dalam sepuluh hari terakhir. Hasilnya, BMKG mencatat hotspot terbanyak terdapat di wilayah Riau sebanyak 644 hotspot, Kalimantan Barat sebanyak 424 hotspot, dan Jambi sebanyak 335 hotspot.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, selama Agustus 2019 total kejadian gempa sebanyak 673 kali. Dari jumlah itu, sebanyak 651 kali merupakan gempa kecil dengan magnitudo dibawah 5. 

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Awas! gelombang tinggi dan angin kencang di lima daerah

Selain itu, BMKG memetakan sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi gempa bumi pada September 2019. Antara lain, wilayah Mentawai Nias, wilayah selatan Selat Sunda, wilayah Selatan Pulau Jawa, wilayah Selatan Pulau Bali, Sumbawa dan Sumba, Gorontalo, Laut Banda, dan Laut Maluku Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli