KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan hasil monitoring dan analisis dinamika atmosfer, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan, tahun depan tidak terindikasi akan terjadi El-Nino kuat. NOAA dan NASA (Amerika Serikat) serta JAMSTEC (Jepang) pun memperkirakan hasil yang serupa. "Ini menandai tahun 2020 diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10). Tahun depan, curah hujan bakal cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologis). Musim kemarau umumnya akan bergulir mulai April- Mei hingga Oktober 2020.
BMKG: Tahun depan, kemungkinan tidak ada potensi anomali iklim
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan hasil monitoring dan analisis dinamika atmosfer, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan, tahun depan tidak terindikasi akan terjadi El-Nino kuat. NOAA dan NASA (Amerika Serikat) serta JAMSTEC (Jepang) pun memperkirakan hasil yang serupa. "Ini menandai tahun 2020 diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10). Tahun depan, curah hujan bakal cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologis). Musim kemarau umumnya akan bergulir mulai April- Mei hingga Oktober 2020.