KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah terus berupaya memberikan nafas bagi pebisnis di tengah pandemi corona (Covid-19). Setelah memberikan relaksasi atas kredit usaha kecil, menengah dan mikro, pemerintah akan menelurkan program baru klaster restrukturisasi kredit perusahaan milik negara (BUMN) dan korporasi. Dalam teleconference dengan Kompas Group, Senin (11/5) Royke Tumilaar, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengatakan, Bank Mandiri secara intensif terlibat dalam pembahasan klater utang BUMN dan korporasi. Tak menyebut total jumlah debitur BUMN dan korporasi yang direstrukturisasi, total debitur Bank Mandiri dari sektor korporasi (wholesale) dan ritel ada sekitar 5,1 juta debitur dengan baki debit sebesar Rp 755 triliun.
BMRI diminta cari investor untuk KRAS, utang GIAA tanya ke Wamen BUMN
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah terus berupaya memberikan nafas bagi pebisnis di tengah pandemi corona (Covid-19). Setelah memberikan relaksasi atas kredit usaha kecil, menengah dan mikro, pemerintah akan menelurkan program baru klaster restrukturisasi kredit perusahaan milik negara (BUMN) dan korporasi. Dalam teleconference dengan Kompas Group, Senin (11/5) Royke Tumilaar, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengatakan, Bank Mandiri secara intensif terlibat dalam pembahasan klater utang BUMN dan korporasi. Tak menyebut total jumlah debitur BUMN dan korporasi yang direstrukturisasi, total debitur Bank Mandiri dari sektor korporasi (wholesale) dan ritel ada sekitar 5,1 juta debitur dengan baki debit sebesar Rp 755 triliun.