JAKARTA. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) berharap bisa meraih rapor bertinta biru untuk tahun ini. Selain mengandalkan distribusi bahan kimia, BMSR juga berharap dari bisnis eksploitasi minyak untuk meningkatkan pendapatan. Selama empat tahun terakhir, emiten penjual bahan kimia dan jasa eksploitasi minyak itu masih mencatatkan kerugian. Tahun lalu, BMSR menderita kerugian sebesar Rp 7,16 miliar. Jika dibandingkan dengan 2010 nilai kerugian telah menurun dari Rp 56,91 miliar. Tapi, pada kuartal I 2012, BMSR juga masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 7,37 miliar. Welly Thomas, Presiden Direktur BMSR, belum mau buka-bukaan tentang besaran laba bersih yang diincar pada tahun ini. Yang jelas, pengelola BMSR menargetkan, kontribusi dari bisnis minyak bisa mencapai 20% dari total target pendapatan. "Pada tahun lalu kontribusi dari sektor minyak belum sampai 10%," ujar dia, Jumat (25/5).
BMSR targetkan sales naik 11% di 2012
JAKARTA. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) berharap bisa meraih rapor bertinta biru untuk tahun ini. Selain mengandalkan distribusi bahan kimia, BMSR juga berharap dari bisnis eksploitasi minyak untuk meningkatkan pendapatan. Selama empat tahun terakhir, emiten penjual bahan kimia dan jasa eksploitasi minyak itu masih mencatatkan kerugian. Tahun lalu, BMSR menderita kerugian sebesar Rp 7,16 miliar. Jika dibandingkan dengan 2010 nilai kerugian telah menurun dari Rp 56,91 miliar. Tapi, pada kuartal I 2012, BMSR juga masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 7,37 miliar. Welly Thomas, Presiden Direktur BMSR, belum mau buka-bukaan tentang besaran laba bersih yang diincar pada tahun ini. Yang jelas, pengelola BMSR menargetkan, kontribusi dari bisnis minyak bisa mencapai 20% dari total target pendapatan. "Pada tahun lalu kontribusi dari sektor minyak belum sampai 10%," ujar dia, Jumat (25/5).