JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengklaim telah membayar pinjaman kepada MSN Tara Ltd. dan Interventures Capital Pte. Ltd. (ICP) sejumlah Rp 1,54 triliun. "Pembayarannya dikelola PPC (Piper, Price & Company Ltd). Saat ini untuk sisa utang pun sedang dalam pembicaraan dengan para kreditur," kata Direktur Keuangan BNBR Eddy Suparno di Jakarta, Rabu (20/6).Utang BNBR ke MSN dan ICP sebenarnya mencapai Rp 2,11 triliun. Jadi sisa pembayaran yang sedang berupaya diselesaikan sekitar Rp 566 miliar. Sisa utang ini ditargetkan terbayar sebelum Agustus," ungkapnya.Lanjut Eddy, seluruh masalah pembayaran utang sekarang ini dilakukan PPC. Mengingat BNBR telah menempatkan beberapa aset yang telah disetujui kreditur di PPC. Nilai aset yang ditempatkan mencapai Rp 2 triliun yang setara dengan jumlah pinjaman BNBR.Aset-aset yang masuk di PPC antara lain saham-saham anak usaha BNBR, seperti PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP). Sehingga utang BNBR ke MSN dan ICP ini tidak dibayarkan dengan uang kas, namun dengan saham anak usaha BNBR.Sebagai catatan, sebenarnya utang terhadap MSN dan ICP ini sudah jatuh tempo pada Januari lalu. Namun, BNBR meminita perpanjangan waktu pembayaran hingga Mei.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNBR bayar utang ke MSN & Interventures Rp 1,54 T
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengklaim telah membayar pinjaman kepada MSN Tara Ltd. dan Interventures Capital Pte. Ltd. (ICP) sejumlah Rp 1,54 triliun. "Pembayarannya dikelola PPC (Piper, Price & Company Ltd). Saat ini untuk sisa utang pun sedang dalam pembicaraan dengan para kreditur," kata Direktur Keuangan BNBR Eddy Suparno di Jakarta, Rabu (20/6).Utang BNBR ke MSN dan ICP sebenarnya mencapai Rp 2,11 triliun. Jadi sisa pembayaran yang sedang berupaya diselesaikan sekitar Rp 566 miliar. Sisa utang ini ditargetkan terbayar sebelum Agustus," ungkapnya.Lanjut Eddy, seluruh masalah pembayaran utang sekarang ini dilakukan PPC. Mengingat BNBR telah menempatkan beberapa aset yang telah disetujui kreditur di PPC. Nilai aset yang ditempatkan mencapai Rp 2 triliun yang setara dengan jumlah pinjaman BNBR.Aset-aset yang masuk di PPC antara lain saham-saham anak usaha BNBR, seperti PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP). Sehingga utang BNBR ke MSN dan ICP ini tidak dibayarkan dengan uang kas, namun dengan saham anak usaha BNBR.Sebagai catatan, sebenarnya utang terhadap MSN dan ICP ini sudah jatuh tempo pada Januari lalu. Namun, BNBR meminita perpanjangan waktu pembayaran hingga Mei.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News