JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) buka suara soal pendapatan PT Petromine Energy Trading (PET) yang tidak terlihat dalam laporan keuangan kuartal I-2010 (KONTAN, 19 Juli 2010). Menurut Eddy Soeparno, Direktur Keuangan BNBR, pendapatan anak usaha itu masuk dalam pos infrastruktur. "Kami menilai bisnis Petromine menunjang sektor infrastruktur," ujarnya, kemarin. Eddy menambahkan, dari pendapatan sektor infrastruktur sebesar Rp 1,47 triliun, PET menyumbang sekitar Rp 435,94 miliar. Namun, BNBR melalui PET masih memiliki tagihan ke PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai Rp 417 miliar. Eddy menjelaskan, jumlah tagihan ini berbeda dengan laporan BUMI yang menyebut nilai piutang ke PET hanya US$ 30 juta. Perbedaan itu, kata Eddy, disebabkan adanya masalah pencatatan jumlah pengiriman solar. Selain itu, waktu pembayaran dari BUMI menyebabkan jumlah tagihan BNBR ke BUMI dan piutang BUMI ke BNBR berbeda.
BNBR Buka Suara Soal Pendapatan Petromine Energy
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) buka suara soal pendapatan PT Petromine Energy Trading (PET) yang tidak terlihat dalam laporan keuangan kuartal I-2010 (KONTAN, 19 Juli 2010). Menurut Eddy Soeparno, Direktur Keuangan BNBR, pendapatan anak usaha itu masuk dalam pos infrastruktur. "Kami menilai bisnis Petromine menunjang sektor infrastruktur," ujarnya, kemarin. Eddy menambahkan, dari pendapatan sektor infrastruktur sebesar Rp 1,47 triliun, PET menyumbang sekitar Rp 435,94 miliar. Namun, BNBR melalui PET masih memiliki tagihan ke PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai Rp 417 miliar. Eddy menjelaskan, jumlah tagihan ini berbeda dengan laporan BUMI yang menyebut nilai piutang ke PET hanya US$ 30 juta. Perbedaan itu, kata Eddy, disebabkan adanya masalah pencatatan jumlah pengiriman solar. Selain itu, waktu pembayaran dari BUMI menyebabkan jumlah tagihan BNBR ke BUMI dan piutang BUMI ke BNBR berbeda.