JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memulai proses pelunasan utang kepada sejumlah kreditur. Aktivitas ini diawali dengan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) senilai US$ 77,9 juta atau setara Rp 1,03 triliun. OWK itu dikonversi oleh kreditur dengan saham baru. Sehingga, BNBR akan menerbitkan 20,74 miliar saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD). Jumlah saham itu setara dengan 15,46% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan OWK tersebut Rp 50 per saham, dengan nilai nominal Rp 50. Jangka waktu konversi OWK ini lima tahun sejak tanggal penerbitan yang ditargetkan 20 Juli 2017. Utang yang akan dikonversi menjadi OWK adalah utang Credit Suisse AG (CS) cabang Singapura dan utang dari Daley Capital Limited. Total utang BNBR kepada CS mencapai US$ 92,13 juta. Dari jumlah itu, sebesar US$ 21,7 juta wajib dilunasi secara tunai. Per 15 Maret 2017, BNBR sudah melunasi porsi yang ini. Sedangkan sisanya sebesar US$ 13,02 juta akan dilakukan pada 17 Juni 2017. Setelah proses pembayaran itu, saldo terutang BNBR kepada CS tersisa US$ 70,42 juta. "Jika proses konversi menjadi saham baru dan OWK telah dilaksanakan maka hutang CS lunas," ujar Sekretaris Perusahaan BNBR Christofer A. Uktolseja, Jumat (16/5). Sementara, soal utang kepada Daley sebesar US$ 7,48 juta sepenuhnya akan diselesaikan dengan menggunakan mekanisme konversi menjadi saham baru. Christofer menjelaskan, dengan restrukturisasi ini, akan ada perbaikan di sisi ekuitas perusahaan. Nilai defisiensi modal BNBR akan menyusut, dari sebelumnya Rp 5,8 triliun menjadi Rp 4,8 triliun. Lalu, posisi liabilitas BNBR juga akan terpangkas 8,14% dari Rp 12,74 triliun menjadi Rp 11,7 triliun. Tahun lalu, BNBR juga telah mengonversi utang dengan OWK senilai Rp 990,6 miliar. Saham baru itu diserap oleh lima kreditur BNBR, termasuk Dalley Capital. BNBR akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Juni 2017 mendatang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNBR memulai proses awal restrukturisasi utang
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memulai proses pelunasan utang kepada sejumlah kreditur. Aktivitas ini diawali dengan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) senilai US$ 77,9 juta atau setara Rp 1,03 triliun. OWK itu dikonversi oleh kreditur dengan saham baru. Sehingga, BNBR akan menerbitkan 20,74 miliar saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD). Jumlah saham itu setara dengan 15,46% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan OWK tersebut Rp 50 per saham, dengan nilai nominal Rp 50. Jangka waktu konversi OWK ini lima tahun sejak tanggal penerbitan yang ditargetkan 20 Juli 2017. Utang yang akan dikonversi menjadi OWK adalah utang Credit Suisse AG (CS) cabang Singapura dan utang dari Daley Capital Limited. Total utang BNBR kepada CS mencapai US$ 92,13 juta. Dari jumlah itu, sebesar US$ 21,7 juta wajib dilunasi secara tunai. Per 15 Maret 2017, BNBR sudah melunasi porsi yang ini. Sedangkan sisanya sebesar US$ 13,02 juta akan dilakukan pada 17 Juni 2017. Setelah proses pembayaran itu, saldo terutang BNBR kepada CS tersisa US$ 70,42 juta. "Jika proses konversi menjadi saham baru dan OWK telah dilaksanakan maka hutang CS lunas," ujar Sekretaris Perusahaan BNBR Christofer A. Uktolseja, Jumat (16/5). Sementara, soal utang kepada Daley sebesar US$ 7,48 juta sepenuhnya akan diselesaikan dengan menggunakan mekanisme konversi menjadi saham baru. Christofer menjelaskan, dengan restrukturisasi ini, akan ada perbaikan di sisi ekuitas perusahaan. Nilai defisiensi modal BNBR akan menyusut, dari sebelumnya Rp 5,8 triliun menjadi Rp 4,8 triliun. Lalu, posisi liabilitas BNBR juga akan terpangkas 8,14% dari Rp 12,74 triliun menjadi Rp 11,7 triliun. Tahun lalu, BNBR juga telah mengonversi utang dengan OWK senilai Rp 990,6 miliar. Saham baru itu diserap oleh lima kreditur BNBR, termasuk Dalley Capital. BNBR akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Juni 2017 mendatang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News