BNBR siapkan Rp 3 triliun untuk bayar utang



JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berharap bisa mengurangi utang, khususnya utang jangka pendek hingga Rp 3 triliun dalam setahun ke depan. Sumber pendanaannya diperoleh dari hasil jual aset perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan BNBR per akhir September 2013, total utang jangka pendek perseroan di luar repo, nilainya mencapai Rp 3,68 triliun. Ditambah dengan repo, maka total utang jangka pendek BNBR mencapai Rp 4,1 triliun. "Kami ingin kurangi utang Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun, agresifnya Rp 3,5 triliun," ujar Eddy Soeparno, Direktur Keuangan BNBR, Jumat (22/11). Asal tahu saja, dari total utang jangka pendek BNBR, porsi terbesar adalah utang kepada Credit Suisse AG Singapore Branch yang berdenominasi dollar AS. Nilainya setara dengan Rp 2,25 triliun. Utang ini seharusnya jatuh tempo Januari 2013. Namun, kata Eddy, pihaknya sudah melakukan perjanjian perpanjangan hingga tahun depan. Adapun, dana yang akan digunakan untuk mengurangi utang itu adalah menjual aset. Sejumlah aset yang akan dijual antara lain PT Bakrie Pipe Industries (BPI), PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI), dan tanah. Sebelumnya, BNBR telah mendivestasikan sebagian sahamnya pada PT Bakrie Petroleoum International Pte. Ltd. Dengan adanya pengurangan utang ini, manajemen berharap kinerja perseroan bisa positif tahun depan. "Beban bunga dan keuangan diharapkan bisa turun separuhnya (dari nilai saat ini)," kata Eddy. Hingga akhir kuartal III-2013, BNBR menderita rugi bersih sebesar Rp 750,28 miliar. Adapun, beban bunga dan keuangan yang harus ditanggung sekitar Rp 300,25 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan