JAKARTA. Manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menepati janjinya. Dalam versi lengkap laporan keuangan semester satu 2008 induk usaha investasi Grup Bakrie ini, yang dilansir hari ini, memuat status kepemilikan saham tiga anak usahanya pasca akuisisi. Ternyata, emiten bersandi saham BNBR ini telah menggadaikan 5,12 miliar saham atau 26,38% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman baru.Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, BNBR berkali-kali menjadikan saham Bumi sebagai jaminan utang. Selama bulan Juli lalu, BNBR memperoleh utang senilai Rp 174,61 miliar dari Recapital Securities dan Sucorinvest Central Gani. Keduanya adalah utang jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu 6-12 bulan ke depan.Selain itu, BNBR menggaet utang senilai total US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,76 triliun dari J.P. Morgan dan ICICI pada pertengahan Juli lalu. Sedangkan pada bulan Agustus lalu, perusahaan dua kali mendapatkan pinjaman dari PNM Investment Management senilai Rp 231,81 miliar dan dari Aldira senilai Rp 10 miliar. Kedua utang ini juga jatuh tempo enam bulan ke depan.
BNBR Sudah Gadaikan 5,12 Miliar Saham BUMI
JAKARTA. Manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menepati janjinya. Dalam versi lengkap laporan keuangan semester satu 2008 induk usaha investasi Grup Bakrie ini, yang dilansir hari ini, memuat status kepemilikan saham tiga anak usahanya pasca akuisisi. Ternyata, emiten bersandi saham BNBR ini telah menggadaikan 5,12 miliar saham atau 26,38% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman baru.Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, BNBR berkali-kali menjadikan saham Bumi sebagai jaminan utang. Selama bulan Juli lalu, BNBR memperoleh utang senilai Rp 174,61 miliar dari Recapital Securities dan Sucorinvest Central Gani. Keduanya adalah utang jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu 6-12 bulan ke depan.Selain itu, BNBR menggaet utang senilai total US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,76 triliun dari J.P. Morgan dan ICICI pada pertengahan Juli lalu. Sedangkan pada bulan Agustus lalu, perusahaan dua kali mendapatkan pinjaman dari PNM Investment Management senilai Rp 231,81 miliar dan dari Aldira senilai Rp 10 miliar. Kedua utang ini juga jatuh tempo enam bulan ke depan.