JAKARTA. Setelah mendapatkan bantuan pendanaan dari PT Borneo Lumbung Energi & Metal tbk (BORN), PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) akhirnya menunda penerbitan obligasi. "Obligasinya tidak jadi karena kan kami sudah dapat dari BORN waktu itu," kata Direktur Utama BNBR Bobby Gafur saat di temui di Jakarta, Selasa (6/12). Lebih lanjut, Bobby menyebut jika opsi pendanaan melalui obligasi masih akan dilaksanakan tahun depan. "Opsi obligasi tersebut akan kami keluarkan tahun depan. Tapi untuk berapa angkanya masih belum kami putuskan," jelasnya. Awalnya BNBR berencana mengeluarkan obligasi senilai Rp 1 triliun di akhir 2011 ini. Bahkan perusahaan sudah mengajukan rencana pemeringatan rating ke Pefindo guna aksi tersebut. Perusahaan grup Bakrie ini pun sudah berniat menggunakan buku September untuk obligasi. Rencananya, surat utang berdenominasi rupiah tersebut memiliki tenor tiga tahun. Dana obligasi ini akan digunakan untuk pelunasan beberapa utang-utangnya. Salah satunya adalah medium secured notes (msn) yang merupakan percepatan pembayaran utang. MNS yang akan kita percepat pelunasannya sebesar 3,3 triliun dan yang sudah kita bayarkan Rp 1,2 triliun di semester satu lalu. Setelah melunasi MNS sebesar Rp 1,2 triliun tersebut, BNBR bisa mendapatkan keringanan bunga sebesar Rp 320 miliar. Untuk sisa Rp 2,1 triliun tersebut pun akan dibayarkan dengan menjual aset dalam bentuk saham maupun aset riil.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNBR tunda penerbitan obligasi
JAKARTA. Setelah mendapatkan bantuan pendanaan dari PT Borneo Lumbung Energi & Metal tbk (BORN), PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) akhirnya menunda penerbitan obligasi. "Obligasinya tidak jadi karena kan kami sudah dapat dari BORN waktu itu," kata Direktur Utama BNBR Bobby Gafur saat di temui di Jakarta, Selasa (6/12). Lebih lanjut, Bobby menyebut jika opsi pendanaan melalui obligasi masih akan dilaksanakan tahun depan. "Opsi obligasi tersebut akan kami keluarkan tahun depan. Tapi untuk berapa angkanya masih belum kami putuskan," jelasnya. Awalnya BNBR berencana mengeluarkan obligasi senilai Rp 1 triliun di akhir 2011 ini. Bahkan perusahaan sudah mengajukan rencana pemeringatan rating ke Pefindo guna aksi tersebut. Perusahaan grup Bakrie ini pun sudah berniat menggunakan buku September untuk obligasi. Rencananya, surat utang berdenominasi rupiah tersebut memiliki tenor tiga tahun. Dana obligasi ini akan digunakan untuk pelunasan beberapa utang-utangnya. Salah satunya adalah medium secured notes (msn) yang merupakan percepatan pembayaran utang. MNS yang akan kita percepat pelunasannya sebesar 3,3 triliun dan yang sudah kita bayarkan Rp 1,2 triliun di semester satu lalu. Setelah melunasi MNS sebesar Rp 1,2 triliun tersebut, BNBR bisa mendapatkan keringanan bunga sebesar Rp 320 miliar. Untuk sisa Rp 2,1 triliun tersebut pun akan dibayarkan dengan menjual aset dalam bentuk saham maupun aset riil.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News