JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) bakal mengucurkan kredit sindikasi bersama bank lokal dan bank asing ke perusahaan batubara, kelapa sawit, serta properti. Wakil Direktur Utama CIMB Niaga Catherine Hadiman mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya siap memberikan pembiayaan sekitar US$ 100 juta hingga US$ 200 juta."Sindikasi ini ada yang dengan bank lokal, ada juga yang kombinasi dengan bank asing. Untuk bank asing biasanya ke sektor batubara," kata Chaterine.Dia juga menjelaskan, jika pertumbuhan kredit pada kuartal dua mengalami kenaikan signifikan, maka bank berkode saham BNGA ingin menambahkan modal dengan menerbitkan subdebt. Selain itu, posisi rasio kecukupan modal atau capital adequate ratio (CAR) juga akan terus dijaga pada level 12% sampai akhir tahun, dengan pertumbuhan kredit 20%. Akan tetapi jika pertumbuhan kredit sampai 25%, CAR bisa tergerus di bawah itu.Selain itu, ada permasalahan lain yang juga menjadi perhatian Bank CIMB Niaga. Yakni, perbedaan tingkat suku bunga kredit antara bank asing dengan bank lokal. Jika perbedaannya terlalu mencolok, hal itu dapat membuat bank lokal kehilangan nasabah yang lebih besar. Pasalnya, saat ini sudah ada beberapa nasabah yang mengeluhkan suku bunga kredit bank lokal lebih tinggi ketimbang bank asing. Misalnya saja, suku bunga bank asing hanya 7%, sedangkan suku bunga bank lokal berada di kisaran 11%.Ia menjelaskan, tingkat suku bunga kredit yang berbeda tersebut tergantung dari cost structure suatu bank dan komposisi dana pihak ketiga (DPK) yang dimiliki oleh bank. Time deposit juga mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat suku bunga kredit.Dia menambahkan, "Biaya dana (overhead cost) juga menyebabkan adanya perbedaan tingkat suku bunga kredit dari masing-masing bank."Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BNGA siap kucurkan kredit sindikasi US$ 200 juta
JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) bakal mengucurkan kredit sindikasi bersama bank lokal dan bank asing ke perusahaan batubara, kelapa sawit, serta properti. Wakil Direktur Utama CIMB Niaga Catherine Hadiman mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya siap memberikan pembiayaan sekitar US$ 100 juta hingga US$ 200 juta."Sindikasi ini ada yang dengan bank lokal, ada juga yang kombinasi dengan bank asing. Untuk bank asing biasanya ke sektor batubara," kata Chaterine.Dia juga menjelaskan, jika pertumbuhan kredit pada kuartal dua mengalami kenaikan signifikan, maka bank berkode saham BNGA ingin menambahkan modal dengan menerbitkan subdebt. Selain itu, posisi rasio kecukupan modal atau capital adequate ratio (CAR) juga akan terus dijaga pada level 12% sampai akhir tahun, dengan pertumbuhan kredit 20%. Akan tetapi jika pertumbuhan kredit sampai 25%, CAR bisa tergerus di bawah itu.Selain itu, ada permasalahan lain yang juga menjadi perhatian Bank CIMB Niaga. Yakni, perbedaan tingkat suku bunga kredit antara bank asing dengan bank lokal. Jika perbedaannya terlalu mencolok, hal itu dapat membuat bank lokal kehilangan nasabah yang lebih besar. Pasalnya, saat ini sudah ada beberapa nasabah yang mengeluhkan suku bunga kredit bank lokal lebih tinggi ketimbang bank asing. Misalnya saja, suku bunga bank asing hanya 7%, sedangkan suku bunga bank lokal berada di kisaran 11%.Ia menjelaskan, tingkat suku bunga kredit yang berbeda tersebut tergantung dari cost structure suatu bank dan komposisi dana pihak ketiga (DPK) yang dimiliki oleh bank. Time deposit juga mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat suku bunga kredit.Dia menambahkan, "Biaya dana (overhead cost) juga menyebabkan adanya perbedaan tingkat suku bunga kredit dari masing-masing bank."Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News