JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengkaji rencana untuk memperbesar bisnis di luar negeri. Achmad Baequni, Direktur Utama BNI menyampaikan, jaringan menjadi kunci utama untuk meningkatkan jumlah nasabah dan bisnis. Alasan itu membuat BNI tengah mengkaji rencana untuk masuk ke Malaysia dan mempertahankan bisnis di Myanmar. "Kami ada rencana serius untuk masuk ke Malaysia," kata Baequni, pekan lalu. Rencana BNI untuk masuk ke Malaysia ini karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Negara Malaysia (BNM) sudah membentuk kesepakatan bilateral sehingga bank-bank di Indonesia dapat mudah masuk Malaysia jika mereka masuk kategori Qualified ASEAN Bank (QAB). Sedangkan, rencana BNI ingin naik kelas menjadi kantor cabang penuh atau full branch di Myanmar akan tertunda karena bank berpelat merah ini harus menambahkan modal untuk menjadi full branch. Saat ini, status BNI masih kantor perwakilan atau representative office di Myanmar. "Meskipun begitu, kami akan terus meningkatkan bisnis di Myanmar karena masih ada prospek bisnis," ucapnya.
BNI ada rencana serius ekspansi ke Malaysia
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengkaji rencana untuk memperbesar bisnis di luar negeri. Achmad Baequni, Direktur Utama BNI menyampaikan, jaringan menjadi kunci utama untuk meningkatkan jumlah nasabah dan bisnis. Alasan itu membuat BNI tengah mengkaji rencana untuk masuk ke Malaysia dan mempertahankan bisnis di Myanmar. "Kami ada rencana serius untuk masuk ke Malaysia," kata Baequni, pekan lalu. Rencana BNI untuk masuk ke Malaysia ini karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Negara Malaysia (BNM) sudah membentuk kesepakatan bilateral sehingga bank-bank di Indonesia dapat mudah masuk Malaysia jika mereka masuk kategori Qualified ASEAN Bank (QAB). Sedangkan, rencana BNI ingin naik kelas menjadi kantor cabang penuh atau full branch di Myanmar akan tertunda karena bank berpelat merah ini harus menambahkan modal untuk menjadi full branch. Saat ini, status BNI masih kantor perwakilan atau representative office di Myanmar. "Meskipun begitu, kami akan terus meningkatkan bisnis di Myanmar karena masih ada prospek bisnis," ucapnya.