BNI akan bentuk perusahaan modal ventura, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank plat merah tengah bergegas mendorong ekspansi terutama di bidang perbankan digital. Hal ini sejalan dengan arahan dari Pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk menggalakkan layanan sistem pembayaran milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bertajuk LinkAja.

Namun, untuk dapat beroperasi secara maksimal masing-masing bank plat merah harus mengambil andil lewat porsi kepemilikan saham di perusahaan pengelola LinkAja yaitu PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).

Salah satu bank yang sedang mempersiapkan hal tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan kalau untuk dapat memiliki kepemilikan saham di Finarya, pihaknya harus lebih dulu mendirikan perusahaan modal ventura.


Sebab, secara ketentuan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan tidak memungkinkan untuk melakukan investasi secara langsung di sebuah perusahaan teknologi finansial.

"Tahun ini kami memang ada rencana untuk merealisasikan kepemilikan perusahaan venture capital (modal ventura) supaya bisa masuk ke fintech. Salah satunya Finarya juga," ujarnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/4).

Untuk mendirikan perusahaan modal ventura, bank berlogo 46 ini juga sudah menyiapkan modal sebesar Rp 250 miliar. Sementara untuk kepemilikan saham di Finarya, Anggoro mengatakan kalau BNI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk masing-masing akan mendapatkan porsi saham 20% dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) lebih kecil.

Sekadar informasi saja, belakangan diketahui kalau BTN berkesempatan untuk memiliki porsi saham di Finarya sebesar 7%. Adapun, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) bakal hanya memiliki 20% saham dan sisanya dipegang oleh PT Pertamina.

Lebih lanjut, Anggoro menjelaskan bila berjalan sesuai rencana maka seluruh rencana tersebut akan selesai pada bulan Juni 2019 mendatang. "Timeline-nya seperti itu, BNI BRI Mandiri sama 20% (porsi saham)," imbuhnya.

Di sisi lain, bank berlogo 46 ini mengatakan dengan adanya modal ventura perseroan juga memungkinkan untuk mengakuisisi perusahaan tekfin lainnya untuk mengembangkan layanan perbankan digital. Saat ini, yang sedang fokus digarap oleh BNI adalah di area sistem pembayaran (payment system).

"Sistem pembayaran itu masih banyak yang bisa kita (perbankan) gali. Tidak perlu menyasar untuk yang besar-besar tapi melengkapi layanan juga bisa," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto