JAKARTA. Tahun ini, Bank BNI serius membenahi kredit di segmen kelas menengah. Maklum, per Juni 2010 angka kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) BNI di segmen ini mencapai 8,5%. Segmen usaha menengah menurut kriteria BNI adalah debitur yang menerima fasilitas kredit Rp 10 miliar- Rp 150 miliar. Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo menerangkan, segmen ini menyumbang sekitar 25% dari total NPL yang mencapai Rp 5,43 triliun. Artinya, kredit bermasalah dari segmen menengah ini Rp 1,36 triliun. Gatot mengatakan, NPL di segmen menengah pada semester I-2010 turun dibanding semester I-2009 sebesar 9,5% dan semester I-2008 sebesar 10,7%. "Fokus di segmen menengah penting karena segmen ini masih menyumbang NPL tertinggi di antara segmen lainnya," ujar Gatot, Selasa (27/7).
BNI akan Fokus Benahi Kredit Segmen Menengah
JAKARTA. Tahun ini, Bank BNI serius membenahi kredit di segmen kelas menengah. Maklum, per Juni 2010 angka kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) BNI di segmen ini mencapai 8,5%. Segmen usaha menengah menurut kriteria BNI adalah debitur yang menerima fasilitas kredit Rp 10 miliar- Rp 150 miliar. Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo menerangkan, segmen ini menyumbang sekitar 25% dari total NPL yang mencapai Rp 5,43 triliun. Artinya, kredit bermasalah dari segmen menengah ini Rp 1,36 triliun. Gatot mengatakan, NPL di segmen menengah pada semester I-2010 turun dibanding semester I-2009 sebesar 9,5% dan semester I-2008 sebesar 10,7%. "Fokus di segmen menengah penting karena segmen ini masih menyumbang NPL tertinggi di antara segmen lainnya," ujar Gatot, Selasa (27/7).