BNI akan jaga rasio pencadangan 147%



JAKARTA. PT Bank Negara Indonsia Tbk (BNI) mengaku akan menjaga rasio pencadangan pada level yang sama seperti semester I 2017 sebesar 147%.

Yuddy Renaldi, SEVP Remedial dan Recovery BNI mengatakan, secara umum bank akan meningkatkan rasio pencadangan jika ada peningkatan risiko kredit. "Kami sedang menyelesaikan kredit bermasalah di beberapa industri seperti tekstil, produk konsumer dan sawit," ujar Yuddy ketika ditemui setelah paparan publik marathon, Senin (7/8).

Seiring dengan kondisi makro ekonomi yang membaik diharapkan proses restrukturisasi bisa berjalan lancar.


Selain Trikomsel, pada tahun ini memang BNI dibebani kredit macet beberapa debitur besar seperti PT Namasindo Plas. Perusahaan kemasan plastik dan air minum ini memang menyumbang NPL cukup besar yaitu Rp 1,5 triliun.

Bank berkode BBNI ini berusaha untuk melakukan restrukturisasi debitur ini targetnya sebelum akhir tahun ini bisa selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.