BNI akan kembangkan bisnis internasional di Amsterdam dan Los Angeles



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih pandemi, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tetap memperkuat bisnis internasional. Pada kuartal III 2021, BNI baru saja mengoperasikan BNI Securities Pte Ltd di Singapura untuk membidik investor lokal.  

Tak sampai di situ, Direktur Treasury & Internasional BNI Henry Panjaitan mengatakan, BNI telah menyiapkan strategi dalam mengoptimalkan bisnis spesialisasi ini ke depannya. Pertama, BNI akan menambah  outlet ataupun jaringan kantor luar negeri berupa pendirian representative office di beberapa negara yang potensial. 

“Untuk menggarap potensi di Eropa pasca Brexit, kami akan mendirikan Representative Office Amsterdam.  Kami juga melihat potensi bisnis Indonesia-related di west coast dan tengah menjajaki pendirian kantor di Los Angeles. Kota atau negara lain di Asia, Australia dan Timur Tengah juga akan menjadi sasaran kami selanjutnya,” kata Henry kepada Kontan.co.id pada Jumat (19/11). 


Baca Juga: Dorong digitalisasi UMKM, BNI tingkatkan kolaborasi dengan fintech

Kedua, bank berlogo 46 ini akan mengembangan platform digital untuk memudahkan nasabah dalam mengakses layanan BNI, khususnya dalam transaksi perdagangan dan remitansi. 

Ketiga, penguatan kerja sama dengan perusahaan, asosiasi, fintech yang beroperasi global dan mendukung terciptanya ekosistem bisnis yang produktif

Juga memanfaatkan platform Xpora untuk mencetak dan membawa pelaku usaha domestik menjadi global player, termasuk para pelaku UMKM. 

Henry bilang, pada saat pandemi yang sempat  mencapai puncak di pertengahan 2021, kinerja bisnis internasional BNI masih tumbuh hingga kuartal ketiga 2021. Tercermin dari volume bisnis trade finance yang tumbuh 45% dengan nominal mendekati US$ 40 miliar.   

“Meningkatnya volume tersebut mengatrol pendapatan fee dari bisnis trade hingga 20% YoY. Bisnis international banking yang lain, yaitu remittance hanya tumbuh tipis 1,3% YoY dengan nominal US$ 58 miliar,” ujarnya.

Kinerja ini dipicu pandemi yang berkepanjangan dan adanya moratorium pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ke luar negeri. Dus, volume kiriman uang PMI secara nasional turun hingga 6,7%.

“Dalam bisnis global payment, BNI telah mengembangkan layanan berbasis digital melalui platform mobile banking untuk nasabah personal dan BNI Direct untuk nasabah korporasi,” katanya. 

Layanan remittance berbasis digital juga telah tersedia di cabang luar negeri BNI, serperti BNI MoRe di Singapura.  Ke depan, BNI akan terus memperkuat partnership dengan global payment provider untuk memperluas market share.

Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) BNI berkontribusi dalam pemberian kredit yang fokus pada Indonesia-related business, dengan total kredit tumbuh 3% yoy menjadi sebesar US$ 3,7 miliar pada kuartal ketiga 2021. 

“Strategi kami dalam menggarap Indonesia-related business tersebut merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko, sehingga kualitas kredit di KCLN cukup sehat, seperti tercermin pada NPL kredit KCLN di kisaran 0,3%,” imbuh Henry.

Selanjutnya: Transaksi kantor cabang semakin berkurang, ini yang dilakukan BNI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat