BNI Akan Minta Restu Stock Split pada RUPSLB yang Digelar Selasa (19/9)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bakal memecah nominal sahamnya (stock split) dengan rasio 1:2. Artinya, satu saham lama akan menjadi dua saham baru.

Dalam memuluskan aksi korporasi tersebut, perseroan akan meminta persetujuan kepada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan esok hari, Selasa (19/9).

Dikutip dari keterbukaan informasi, manajemen menyebutkan tujuan dari aksi korporasi tersebut untuk meningkatkan permintaan atas saham BBNI dengan memperluas basis investor. Stock Split akan menyebabkan harga saham perseroan menjadi terjangkau bagi investor perorangan.


Baca Juga: Terjual Rp 1,5 Triliun, BRI Otimistis Penjualan SR019 Lampaui Capaian SR018

Selain itu, manajemen menjelaskan jumlah lembar saham perseroan setelah stock split akan bertambah. Manajemen berharap ini akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBNI sehingga perdagangan sahamnya akan lebih aktif.

Aksi korporasi ini membuat nilai nominal saham emiten bank pelat merah ini akan berubah menjadi Rp 3.750 per saham. Sebelumnya, harga per sahamnya senilai Rp 7.500.

 
BBNI Chart by TradingView

Jumlah saham seri B BNI setelah pemecahan nilai saham akan bertambah menjadi 578,68 juta dari sebelumnya sebanyak 289,34 juta. 

Baca Juga: Hingga Semester I, Penyaluran KPR BNI Tumbuh 7,9%

Sementara itu, jumlah saham seri C akan bertambah menjadi sebanyak 36,71 miliar dari sebelumnya 18,35 miliar saham. Sedangkan, jumlah saham seri A milik pemerintah tetap sama tapi nilai nominalnya berubah.

Sebagai informasi, per akhir Juni 2023, komposisi pemegang saham BNI adalah 60,0% Pemerintah Negara Republik Indonesia, 26,1% investor institusi asing, 9,1% investor institusi domestik, dan 4,8% investor ritel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli