BNI Akan Terbitkan Obligasi Subordinasi



JAKARTA. Untuk menjaga pertumbuhan kredit valas, PT BNI Tbk. berencana menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) di tahun ini sebesar US$ 200 juta-US$ 300 juta. Rencananya, obligasi subordinasi ini akan bertenor lima tahun. "Namun semuanya sangat tergantung dari kondisi pasar," ujar Bien Subiantoro, Direktur Tresuri dan Internasional Bank BNI, selepas acara BUMN Executive Breakfast Meeting, kemarin (29/1). Bien berharap, kondisi pasar surat utang sudah mulai membaik pada semester pertama 2009. Tapi, jika pasar masih tetap lesu, BNI akan memundurkan jadwal penerbitan obligasi itu hingga semester kedua di tahun 2009. Alhasil, nilai pasti dari obligasi subordinasi itu juga baru akan ditentukan kemudian. Yang pasti, Bank BNI akan menerbitkan surat utang ini di luar negeri. Sementara waktu ini, Bien menilai, kondisi pasar belum kondusif. Sebab, permintaan kupon obligasi saat ini masih sangat tinggi, yakni sekitar 8%-9%. Bunga yang tinggi ini mengakibatkan biaya dana yang harus dikeluarkan Bank BNI juga tinggi. Bien memberi ancar-ancar, Bank BNI akan menerbitkan obligasi subordinasi jika suku bunganya telah berada di bawah London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 5%. Selain berencana menerbitkan obligasi subordinasi, BNI juga akan mencari pinjaman bilateral dari sesama bank untuk menjaga pertumbuhan kredit valasnya. Bien mengungkapkan, saat ini ada lima bank yang sedang BNI jajaki. Tapi, Bien tidak mau mengungkapkan identitas bank-bank tersebut. Meski sibuk mencari pendanaan valas, kata Bien, BNI tak akan kelewat memaksakan diri untuk menggenjot kredit valas. Bahkan, menyikapi krisis saat ini, BNI menurunkan porsi kredit valas. "Kredit valas mungkin hanya akan 20% hingga 25%," ujar Bien. Porsi kredit valas tersebut lebih kecil ketimbang pencapaian tahun lalu yang sebesar 30% dari total kredit BNI. Per Desember 2008, total kredit BNI mencapai Rp 110 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: