JAKARTA. Bank pemain kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih mengalami kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk kredit menengah. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat rasio NPL yang tinggi pada kredit menengah karena terjadi perlambatan bisnis pada usaha kelas menengah ini. Direktur Bisnis Banking I BNI Herry Sidharta menyampaikan, BNI kenaikan NPL karena terkontribus dari kenaikan NPL di kredit menengah menjadi 3,7% per kuartal I-2016 dibandingkan posisi 2,9% per kuartal I-2015. "Kredit menengah banyak mengalir ke perdagangan. Nah, ekonomi lesu mempengaruhi bisnis perdagangan," katanya, Selasa (12/4). BNI memberikan kredit menengah ke sektor perdagangan, perhotelan dan parisiwatan. Misalnya, perdagangan terjadi perlambatan karena daya beli konsumen yang turun.
BNI akan turunkan NPL menengah di bawah 3%
JAKARTA. Bank pemain kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih mengalami kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk kredit menengah. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat rasio NPL yang tinggi pada kredit menengah karena terjadi perlambatan bisnis pada usaha kelas menengah ini. Direktur Bisnis Banking I BNI Herry Sidharta menyampaikan, BNI kenaikan NPL karena terkontribus dari kenaikan NPL di kredit menengah menjadi 3,7% per kuartal I-2016 dibandingkan posisi 2,9% per kuartal I-2015. "Kredit menengah banyak mengalir ke perdagangan. Nah, ekonomi lesu mempengaruhi bisnis perdagangan," katanya, Selasa (12/4). BNI memberikan kredit menengah ke sektor perdagangan, perhotelan dan parisiwatan. Misalnya, perdagangan terjadi perlambatan karena daya beli konsumen yang turun.