Jakarta. PT BNI Asset Management (BNI-AM) berencana menerbitkan reksadana pendapatan tetap berbasis syariah pada Agustus 2016. Hanif Mantiq, Head of Investment Division BNI-AM membeberkan, produk yang bertajuk BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Syariah Ardhani ini telah memperoleh izin efektif dari OJK pada 13 Juli 2016. Reksadana anyar tersebut bakal memarkirkan dana 100% pada sukuk negara. Semisal jenis Project Based Sukuk (PBS) serta Sukuk Negara Ritel. Perusahaan berharap, BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Syariah Ardhani dapat mencetak return 7,5% - 10% per tahun. “Minat investor akan tinggi. Suku bunga deposito perbankan berpotensi turun 50 bps – 100 bps hingga tahun 2017,” jelas Mantiq. Sehingga, di tengah tren suku bunga yang mengecil, reksadana surat utang syariah ini bakal atraktif. Untuk tahap awal, BNI-AM berharap dapat meraup dana kelolaan Rp 100 miliar. BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Syariah Ardhani menggunakan bank kustodian PT Bank DBS Indonesia.
BNI-AM akan rilis reksadana syariah yield 10%
Jakarta. PT BNI Asset Management (BNI-AM) berencana menerbitkan reksadana pendapatan tetap berbasis syariah pada Agustus 2016. Hanif Mantiq, Head of Investment Division BNI-AM membeberkan, produk yang bertajuk BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Syariah Ardhani ini telah memperoleh izin efektif dari OJK pada 13 Juli 2016. Reksadana anyar tersebut bakal memarkirkan dana 100% pada sukuk negara. Semisal jenis Project Based Sukuk (PBS) serta Sukuk Negara Ritel. Perusahaan berharap, BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Syariah Ardhani dapat mencetak return 7,5% - 10% per tahun. “Minat investor akan tinggi. Suku bunga deposito perbankan berpotensi turun 50 bps – 100 bps hingga tahun 2017,” jelas Mantiq. Sehingga, di tengah tren suku bunga yang mengecil, reksadana surat utang syariah ini bakal atraktif. Untuk tahap awal, BNI-AM berharap dapat meraup dana kelolaan Rp 100 miliar. BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Syariah Ardhani menggunakan bank kustodian PT Bank DBS Indonesia.