BNI AM patok dana kelolaan mekar Rp 15 triliun



JAKARTA. PT BNI Asset Management mematok dana kelolaannya naik menjadi Rp 15 triliun hingga akhir tahun nanti. Itu berarti bertumbuh lebih dari 50% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.

Optimisme itu sudah mulai dibuktikan oleh BNI AM sejak awal tahun. Pada Januari kemarin, BNI AM sudah membukukan dana kelolaan sekitar Rp 9,9 triliun, melesat 92% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Untuk terus merealisasikan pertumbuhan tersebut, anak usaha PT BNI Securities ini juga berancang-ancang untuk meluncurkan produk anyar.


Reita Farianti Direktur Utama BNI AM mengatakan, pihaknya berniat untuk merilis sedikitnya 10 produk reksadana baru di sepanjang tahun ini. “Kami akan kembali meluncurkan beberapa seri reksadana terproteksi, lalu reksadana pasar uang, reksadana saham, serta reksadana saham syariah,” ujarnya, Rabu (4/2).

Di antara produk-produk reksadana baru itu, BNI AM pertama kalinya merilis produk reksadana yang ditujukan untuk inklusi keuangan. Yaitu, Kemilau, produk reksadana yang dimulai dengan setoran mini sebesar Rp 100.000. Produk ini bakal menjadi salah satu champion product.

Selain itu, BNI AM juga gencar melakukan promosi. Salah satu yang dilakukan adalah rebranding produk BNI AM Dana Saham Sektoral menjadi BNI AM Inspiring Equity Fund. Sejak meluncur pada 7 April 2014 sampai akhir tahun lalu, produk ini berhasil memberikan return 9,92% atau 12,50% sampai akhir Januari 2015.

Reksadana ini adalah salah satu produk reksadana saham yang menggunakan strategi high conviction. Strategi ini mengalokasikan portfolio ke maksimum 30 saham berdasarkan analisa bottom up. Dana kelolaan Inspiring Equity Fund tembus Rp 130 miliar sampai akhir Januari 2015.

Optimisme lainnya, Reita meyakini, pasar akan lebih cerah, sehingga investor lebih percaya diri untuk memarkirkan dananya di pasar modal. “Kalau tahun lalu kan ada kenaikan bahan bakar minyak yang membuat investor cenderung wait and see,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan